Mengenal Harimau Bali, Sejarah dan Kepunahan Akibat Ulah Manusia

Kamis 08-08-2024,09:04 WIB
Reporter : Hendri Saputra
Editor : Heri Aprizal

Pada awal abad ke-20, perburuan harimau Bali meningkat tajam karena dianggap sebagai ancaman bagi manusia dan ternak. 

Kulit dan bagian tubuh lainnya juga menjadi barang yang berharga.

BACA JUGA:Harimau Sumatera Berkeliaran di Kebun Warga Bengkulu Utara

BACA JUGA:4 Ekor Harimau Tampakkan Diri di Depan Pondok Kebun Warga Bengkulu Utara, Sebelumnya Sempat Memangsa Ternak

2. Kerusakan Habitat

Pembukaan hutan untuk pertanian dan pemukiman manusia menyebabkan hilangnya habitat alami harimau Bali. 

Fragmentasi habitat juga menyulitkan harimau untuk menemukan pasangan dan berkembang biak.

3. Populasi yang Kecil

Populasi harimau Bali yang kecil membuatnya rentan terhadap kepunahan. 

BACA JUGA:Dari Musuh Menjadi Pelindung, Mantan Pemburu Harimau Diusulkan Jadi Duta Harimau

BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Tegaskan Harimau Sumatera Sebagai Penjaga Hutan Sehat

Kehilangan individu-individu karena perburuan atau penyebab alami dapat berdampak besar pada kelangsungan subspesies ini.

Harimau Bali terakhir terlihat pada tahun 1937, di kawasan Barat Pulau Bali. 

Setelah itu, tidak ada lagi laporan keberadaan harimau Bali yang dapat dipercaya, menandakan bahwa subspesies ini telah punah.

Meskipun harimau Bali telah punah, keberadaannya memberikan pelajaran penting bagi upaya konservasi harimau dan satwa liar lainnya. 

BACA JUGA:Legenda Babiat Sitelpang, Harimau Pincang Opungnya Masyarakat Suku Batak

Kategori :