Yang mempraktikkan sistem simpan pinjam atau sistem gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam masyarakat agraris, misalnya, gotong royong sering dilakukan untuk kegiatan panen atau membangun rumah.
BACA JUGA:Selebgram Curup Owner Arisan Bodong Serahkan Diri, Mengaku Banyak Peserta Tak Membayar
BACA JUGA:Bolehkah Arisan Qurban? Bagaimana Hukum Serta Pandangan Syariat Islam? Simak Penjelasan Ini
Dengan berkembangnya waktu dan perubahan kondisi sosial ekonomi, praktik ini kemudian berevolusi menjadi arisan dalam bentuk yang lebih terorganisir.
Struktur dan Mekanisme Arisan
Arisan biasanya diselenggarakan oleh sekelompok orang yang sepakat untuk mengumpulkan sejumlah uang tertentu pada periode waktu yang ditentukan, seperti mingguan atau bulanan.
Setiap anggota kelompok akan menyetorkan uang kepada koordinator atau ketua arisan, yang kemudian akan diundi untuk menentukan siapa yang berhak menerima uang pada periode tersebut.
BACA JUGA:Hanya di Indonesia yang Gunakan Gelar Haji, Ternyata Warisan Penjajah
Berikut ini adalah struktur umum arisan yang dirangkum Rakyatbengkulu.com dari berbagai sumber antara lain:
1. Kelompok Peserta
Biasanya terdiri dari 5 hingga 20 orang, tergantung pada kesepakatan.
2. Jumlah Setoran
Setiap anggota menyetorkan uang dengan jumlah yang sama pada setiap pertemuan.
3. Undian