REJANG LEBONG, RAKYATBENGKULU.COM - Dari Januari hingga Juli 2024, tercatat sebanyak 306 warga di Rejang Lebong Provinsi Bengkulu terpapar Demam berdarah Dengue (DBD).
Menghadapi kondisi tersebut, Dinas Kesehatan Rejang Lebong gencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Dhendi Novianto Saputra, SKM menuturkan, meningkatnya kasus DBD tersebut maka tidak ada jalan lain selain dengan jalan melakukan sosialisasi gerakan PSN.
BACA JUGA:Ini Jumlah TPS dan Pemilih Tiap TPS di Rejang Lebong Untuk Pilkada 2024
BACA JUGA:Tersangka Bahan Bakar Oplosan Ditahan, 2 Mobil dan 1,5 Ton BBM Diduga Oplosan Disita
"Selain gerakan PSN, masyarakat juga diminta melakukan langkah pencegahan 3M plus. Yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas, serta menaburkan bubuk abate," terang Dhendi Novianto Saputra.
Disamping itu, sambung Dhendi Novianto Saputra, masyarakat juga harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Dengan makan makanan bergizi, banyak minum air putih dan rajin berolahraga teratur.
BACA JUGA:Bank Muamalat Catatkan Pembiayaan KPR Naik 39 Persen Per Juni 2024
BACA JUGA:Masa Depan Ceria: 3 Gaya Hidup Sehat Remaja, Kesehatan Mental dan Fisik Seimbang
"Penyebaran kasus DBD saat ini mulai mengalami peningkatan dengan jumlah warga yang terjangkit mencapai 306 orang. Dari laporan 21 puskesmas tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong setiap bulan, dimana warga yang terkena DBD mulai dari usia anak-anak hingga dewasa," kata Dhendi Novianto Saputra.
Sementara itu, warga Kabupaten Rejang Lebong yang banyak terserang DBD ini berdasarkan data yang dimiliki berada di wilayah kerja Puskesmas Perumnas yang berada dalam Kecamatan Curup Tengah.
BACA JUGA:Duet Dani Hamdani dan Sukatno Maju di Pilwakot, PKB dan PKS Terbitkan B1KWK
BACA JUGA:Dampak Broken Home: Mental Anak Rentan Rusak, Orang Tua Wajib Awasi Pergaulan Anak
"Sedangkan untuk pelaksanaan pengasapan atau fogging dilaksanakan untuk membunuh nyamuk aedes aegypti. Fogging ini baru dilakukan jika di suatu wilayah ada warga yang terserang DBD lebih dari 1 orang," demikian Dhendi Novianto Saputra.