Kembalikan 2 Harimau di Kawasan Perkebunan ke Habitat Asli, BKSDA Bengkulu Pasang Perangkap

Rabu 21-08-2024,18:21 WIB
Reporter : Heri Aprizal
Editor : Heri Aprizal

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu sukses memasang dua perangkap Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) di dua lokasi strategis, yakni di PT Julang Plantation dan Desa Gembung Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari, menjelaskan bahwa pemasangan perangkap tersebut dilakukan karena diduga terdapat dua harimau di kawasan tersebut.

"Kami memasang dua perangkap di dua lokasi yang berbeda di Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, dengan umpan berupa kambing remaja," kata Said Jauhari dikutip antaranews.com, Rabu, 21 Agustus 2024.

Dalam upaya mengelola populasi harimau, pihak BKSDA Bengkulu bekerja sama dengan TNI dan kepolisian memasang kamera jebak pada masing-masing perangkap untuk memantau pergerakan harimau.

BACA JUGA:Konkernas 2024 di Banjarmasin Tolak KLB dan Tetap Akui Kepemimpinan Hendry CH Bangun

BACA JUGA:Fadil Jaidi Operasi Tanam Rambut, Kini Malah Takut Hadiri Wisuda Yislam Jaidi

Dengan demikian, diperkirakan harimau dapat masuk perangkap dan dievakuasi atau menjauh dari pemukiman masyarakat.

"Tujuan kita adalah agar masyarakat dapat beraktivitas kembali seperti semula, tanpa harus takut saat menjalani aktivitas karena keberadaan harimau tersebut," kata Said Jauhari.

Selain itu, pihak BKSDA Bengkulu juga berupaya untuk menghalau harimau kembali ke habitat aslinya yang berada di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Air Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara.

"Kami ingin agar harimau tetap berada di habitatnya dan tidak menimbulkan ancaman bagi masyarakat sekitar," kata Said Jauhari.

BACA JUGA:Amankan Perahu PPP, Erwin - Jonaidi Maju di Pilkada Seluma 2024

BACA JUGA:Cut Intan Nabila Tegaskan Tidak Akan Cabut Laporan KDRT Suaminya, 5 Tahun Hidup Bagai Neraka

Untuk itu, pihak BKSDA Bengkulu terus melakukan pemantauan terhadap pergerakan harimau guna memastikan hewan tersebut tetap berada di habitatnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta agar masyarakat tidak mengambil tindakan sendiri jika bertemu atau melihat harimau, sehingga dapat membahayakan diri mereka dan satwa liar.

Terakhir, Said Jauhari meminta warga yang tinggal di dalam HPT Air Ketahun dan HPK Air Urai Serangai dapat berbagi ruang dengan satwa liar yang berada di dalam kawasan hutan tersebut.

Kategori :