Kecepatan angin dalam fenomena Microburst bisa mencapai lebih dari 160 km/ jam.
4. Turunnya Angin Vertikal
Angin yang sangat kuat turun secara vertikal dari awan ke permukaan bumi, lalu menyebar secara horizontal.
5. Tipe Microburst
Ada 2 jenis, yaitu Wet Microburst yang disertai hujan deras, dan Dry Microburst yang terjadi di daerah kering tanpa hujan.
BACA JUGA:Pulau Jawa Dilanda Fenomena Bediding, Apa Itu? Bagaimana Dampak dan Penyebabnya
BACA JUGA:Fenomena La Nina Diperkirakan Landa Bengkulu hingga Agustus 2024
Proses Terbentuknya
Fenomena Microburst ini terjadi pada saat udara di dalam awan yang mengandung hujan menjadi sangat dingin karena penguapan tetesan air.
Udara dingin ini lebih berat daripada udara di sekitarnya, sehingga turun dengan cepat menuju permukaan.
Ketika udara dingin tersebut mencapai tanah, ia menyebar ke segala arah dengan kecepatan tinggi, menimbulkan angin kencang.
BACA JUGA:Fenomena Udara Panas di Indonesia Disebabkan Gelombang Panas? Begini Penjelasan BMKG
BACA JUGA:BPK Buka Rekrutmen 154 CPNS, Simak Peryaratannya Berikut Ini!
Dampak Microburst
1. Kerusakan Properti
Angin kencang dapat merobohkan pohon, merusak bangunan, dan mengakibatkan kerusakan pada jaringan listrik.