Jalan Kaki: Memiliki dampak rendah pada sendi karena langkah yang lebih lembut. Ini membuatnya lebih cocok untuk orang dengan masalah sendi atau mereka yang baru memulai program latihan.
Jogging: Memiliki dampak yang lebih besar pada sendi, terutama pada lutut dan pergelangan kaki. Ini bisa menjadi masalah bagi mereka yang memiliki kondisi sendi atau cedera.
4. Manfaat Kardiovaskular
Jalan Kaki: Membantu meningkatkan kesehatan jantung dan peredaran darah, tetapi mungkin tidak memberikan stimulasi kardiovaskular sebanyak jogging.
Jogging: Memberikan latihan kardiovaskular yang lebih intensif, yang dapat meningkatkan kekuatan jantung dan kapasitas paru-paru secara lebih efektif.
BACA JUGA:5 Paslon Adu Strategi Rebut Suara Rakyat di Pilwakot Bengkulu 2024
BACA JUGA:5 Langkah Mudah Membersihkan Toren Air dari Lumut dan Kotoran untuk Air yang Lebih Higienis
5. Durasi Latihan
Jalan Kaki: Biasanya memerlukan waktu lebih lama untuk membakar kalori yang sama dibandingkan jogging. Namun, jalan kaki dapat dilakukan dalam durasi yang lebih lama karena intensitasnya yang lebih rendah.
Jogging: Membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk mencapai hasil yang sama dalam hal pembakaran kalori dan peningkatan kebugaran, berkat intensitasnya yang lebih tinggi.
6. Risiko Cedera
Jalan Kaki: Risiko cedera relatif rendah karena dampaknya yang lebih ringan pada tubuh. Ini adalah pilihan yang baik untuk pemula dan mereka yang memulihkan diri dari cedera.
Jogging: Risiko cedera mungkin lebih tinggi karena dampaknya yang lebih besar pada tubuh. Cedera seperti shin splints, nyeri lutut, atau masalah pada tendon bisa lebih umum di kalangan pelari.
BACA JUGA:Siapa yang Akan Menikah Terlebih Dahulu, Al, El atau Dul? Ini Jawabannya!
BACA JUGA:Baru 133 Pelamar Mendaftar CPNS di Kabupaten Bengkulu Tengah, Khusus Tamatan SMK Ini Persyaratannya
7. Kesesuaian untuk Berbagai Usia dan Kondisi