Secara keseluruhan film Kaka Boss ini dapat dinikmati dengan baik hingga akhir, tentunya dengan sebuah kisah yang cukup menyentuh hati dan balutan komedi ringan di dalamnya.
Saat penayangan perdananya di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu, film Kaka Boss ini mengisahkan kehidupan seorang Ferdinand “Kaka Boss” dan Omakare (Godfred Orindeod), seorang direktur di sebuah perusahaan penyedia jasa penagih utang hingga pengawal asal Indonesia Timur yang ditakuti di daerah Jakarta.
Setelah bertahun-tahun meniti karier di bisnis tersebut, tiba-tiba Kaka Boss ini memutuskan untuk beralih profesi menjadi seorang penyanyi agar anak perempuannya yang bernama Angel (Glory Hillary) bangga padanya.
Menurut Angel, profesi sang ayah hanya akan membuat dirinya terasa rendah diri dan menjadi bahan pembicaraan oleh teman-temannya.
Pada saat itu, Kaka Boss ini pun bertemu dengan Alan (Ernest Prakasa), seorang produser musik yang akan membantu Kaka Boss menjadi seorang penyanyi.
BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Utara Coret 12.920 Penerima Bansos, Hemat Rp 31 Miliar
Awalnya, Alan dan rekan-rekannya memiliki perasaan tidak yakin dengan kemampuan menyanyi seorang Kaka Boss.
Namun, Alan berusaha untuk menjalankan permintaan Kaka Boss dan membantunya untuk memproduksi sebuah lagu. Adanya masalah yang mulai muncul pada saat Kaka Boss dan Angel terlibat konflik internal keluarga yang membuat mereka menjadi menjauh.
Akankah misi Kaka Boss untuk membanggakan Angel akan berhasil ia dilakukan?
Sebenarnya, didalam film Kaka Boss ini terdapat banyak percakapan yang menggunakan bahasa Indonesia Timur atau dialek orang Timur.
BACA JUGA:Pasangan Gusnan-Paman Ii Resmi Daftar Pilbup Bengkulu Selatan dengan Atribut Tradisional Serindak
BACA JUGA:BPBD Mukomuko Minta Warga Waspadai Gempa Megatrust
Meskipun Arie tidak menyertakan subtitle atau arti kalimat di film garapannya itu, para penonton dapat memahami perkataan dan komedi di dalamnya.