Pengelolaan pos yang sebelumnya dipegang oleh pemerintah kolonial Belanda diambil alih oleh pemerintah Indonesia.
Pada tanggal 27 September 1945, pengelolaan pos, telegraf, dan telepon diserahkan kepada negara yang baru merdeka.
Pada saat ini, berbagai upaya dilakukan untuk memperkuat jaringan komunikasi nasional.
BACA JUGA:Wow! Ini Dia 6 Pasukan Perang Terkuat Sepanjang Sejarah
BACA JUGA:Telah Ada Sejak Zaman Kolonial Belanda, Ini Sejarah Panjat Pinang di Indonesia
3.Transformasi Menjadi BUMN
Pada tahun 1961, pemerintah Indonesia membentuk perusahaan negara yang dikenal dengan Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
Kemudian, pada tahun 1978, PN Postel dibagi menjadi 2 entitas: Perusahaan Umum Pos dan Giro (Perum Pos dan Giro) serta Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel).
Perum Pos dan Giro kemudian fokus pada layanan pos dan keuangan.
Di tahun 1995, Perum Pos dan Giro berubah status menjadi PT Pos Indonesia (Persero).
BACA JUGA:6 Negara yang Terletak di Antara 2 Benua, Memiliki Pengaruh Besar dalam Sejarah
BACA JUGA:Sejarah Plat Nomor Kendaraan di Dunia dan Diterapkan di Indonesia
Yang menandai pergeseran menuju perusahaan yang lebih modern dengan orientasi komersial.
4. Era Modern dan Digitalisasi
Pada awal 2000-an, Pos Indonesia menghadapi tantangan besar dari perkembangan teknologi dan perubahan perilaku konsumen.
Penggunaan surat elektronik dan layanan kurir swasta meningkat tajam.