Bagaimana Menyikapi Wabah Baru Monkeypox?

Rabu 04-09-2024,21:48 WIB
Editor : Heri Aprizal

Oleh: Dr. Nur Elly SKp. MKes

Pendahuluan

Belum hilang dalam ingatan kita dibayangi kondisi ketakutan terhadap kejadian pandemi copid-19 yang menyebar di seluruh dunia dan masuk ke Indonesia  pada bulan Maret 2021 sampai bulan juni 2023 lalu. Pada tanggal 17 Agustus 2024, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan pengumuman penting yang menarik perhatian banyak pihak yaitu adanya penambahan kasus monkeypox (MPX) sebagai istilah lain dari cacar monyet di berbagai daerah di Indonesia yaitu 88 kasus yang tersebar di beberapa Provinsi meliputi 59 kasus di DKI, 13 kasus di Jawa Barat, 9 di Banten, 3 di Jawa Timur, 3 kasus di DIY dan 1 kasus di Kepulauan Riau. Pengumuman ini tentu saja membuat banyak orang bertanya-tanya dan merasa khawatir, karena sebelumnya kasus ini lebih sering terdengar di luar negeri, kini mulai menjadi perhatian serius di tanah air. Pengumuman ini menyusul deklarasi yang sebelumnya disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia pada 14 Agustus 2024 yang menetapkan monkeypox sebagai “darurat kesehatan dunia”.  

Menyikapi penambahan kasus tersebut, dan seiring dengan penyebarannya ke berbagai wilayah, kini monkeypox semakin mendapat sorotan banyak pihak. Meskipun hingga saat ini tidak ada laporan kasus monkeypox di Bengkulu, namun mengingat mobilitas dan pergerakan orang, termasuk perjalanan internasional maupun domestic yang tidak dapat dihindari, dapat mempercepat penyebaran monkeypox. Oleh karena itu penting bagi kita untuk memahaminya lebih dalam mulai dari gejala, cara penularan hingga langkah-langkah pencegahan yang harus diambil untuk melindungi diri dan orang-orang terkasih dari penyakit ini. Artikel ini bertujuan untuk menyajikan informasi yang jelas dan komprehensif, sehingga masyarakat dapat lebih siap dan waspada. Dengan pengetahuan yang tepat, diharapkan kita dapat menghadapi situasi ini dengan lebih baik dan menjaga kesehatan komunitas kita.

Apa Itu Monkeypox? 

Monkeypox adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus monkeypox (MPXV) yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus, bagian dari keluarga Poxviridae. 

Kasus monkeypox pertama kali dilaporkan pada monyet berdasarkan temuan laboratorium di Afrika pada tahun 1958. Awalnya penyakit ini adalah zoonosis ( yang penularannya dari hewan ke manusia), namun saat ini monkeypox dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Kasus manusia pertama dilaporkan di Republik Kongo pada tahun 1970. Penyakit ini sudah cukup lama dikenal namun sejak tahun 2022 menjadi wabah besar terutama  di Afrika Tengah dan Barat sehingga secara signifikan kini mulai mencuri perhatian dunia karena peningkatan kasus-kasus telah terjadi di luar wilayah endemik. Untuk diketahui, sedikitnya 40.000 orang dari 90 negara telah terinfeksi virus monkeypox. Indonesia mengumumkan temuan kasus cacar monyet pertama kali pada Sabtu (20/8/2022). Pasien tersebut merupakan seorang laki-laki berusia 27 tahun, dengan riwayat perjalanan dari Eropa sebelum tertular. 

Penyakit ini relatif tidak mematikan dibandingkan wabah lainnya, terlebih bila dibandingkan covid-19 yang bisa menyebabkan kematian menvapai 14.5% dan ebola 25-95%. WHO menyebutkan tingkat kematian akibat monkeypox ternyata masih di bawah satu persen walaupun ada sumber lain yang mengatakan berkisar 3 hingga 6 persen.

Gejala

Sekilas, gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air. Gejala monkeypox biasanya dimulai dengan gejala mirip flu, seperti: demam, kedinginan, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala hebat, nyeri punggung, pembengkakan kelenjar getah bening. Setelah beberapa hari, gejala ini diikuti oleh munculnya ruam atau bercak merah pada kulit dan terasa gatal, umumnya dimulai di wajah, telapak tangan dan kaki dan kemudian menyebar ke mulut, alat kelamin, mata dan bagian tubuh lainnya. Ruam ini biasanya mengalami beberapa fase: dimulai dari bercak merah datar, berubah menjadi benjolan kecil padat lalu berbentuk kantung-kantung kecil berisi cairan seperti cacar. Selanjutnya cairan berubah menjadi nanah. Saat kantung tersebut pecah, hal inilah yang dapat meninggalkan keropeng bekas luka cacar yang susah dihilangkan.  Gejala biasanya berlangsung 2-4 minggu

Penularan

Monkeypox dapat menular melalui beberapa cara: 1).Kontak langsung dengan luka, ruam, atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. 2).Kontak dengan bahan yang terkontaminasi, seperti pakaian, sepray, handuk, benda atau barang-barang pribadi yang digunakan penderita., 3) Kontak dengan hewan yang terinfeksi (paling sering adalah jenis hewan pengerat dan primata seperti tikus, monyet, atau hewan liar lainnya), yang dapat menularkan virus melalui kontak langsung atau konsumsi daging hewan yang terkontaminasi penyakit. 

Cara Diagnosis: 

Informasi tentang bagaimana monkeypox, didiagnosis melalui pemeriksaan klinis dan tes laboratorium dengan mempertimbangkan penyakit ruam lain, seperti cacar smallpox, cacar air, campak, infeksi kulit akibat bakteri, kudis, sifilis, dan alergi terkait obat.

Meskipun cacar monyet relatif tidak berbahaya, namun bisa menyebabkan gejala parah sampai komplikasi, pada kelompok rentan tergantung kondisi kesehatan penderita.  Orang yang 

Kategori :