Yang menghambat penyerapan air dan nutrisi, serta mengurangi produktivitas tanaman.
2. Kerusakan Struktur Tanah: Garam bisa merusak struktur tanah, membuatnya menjadi lebih keras dan kurang subur.
Tanah yang terlalu asin juga dapat mengganggu pertumbuhan mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman.
BACA JUGA:Apakah Boleh Mengambil Bibit Kelapa Sawit yang Tumbuh dari Pohon Sawit Unggul? Simak Ulasannya!
BACA JUGA:5 Jenis Bibit Sawit Terbaik di Indonesia, Beserta Keunggulan dan Kelemahannya
3. Stres Osmotik: Kelebihan garam dapat menyebabkan stres osmotik pada tanaman.
Dimana tanaman kesulitan menyerap air dari tanah, bahkan bisa menyebabkan dehidrasi pada tanaman.
Jika penggunaan garam diperlukan, penting untuk memastikan dosisnya sangat kecil dan disesuaikan dengan kondisi tanah serta kebutuhan tanaman.
Sebaiknya juga dilakukan uji tanah terlebih dahulu untuk memastikan bahwa tanah tidak memiliki kadar garam yang tinggi sebelum menambahkan pupuk yang mengandung garam.
BACA JUGA:8 Langkah Penting dalam Perawatan Bibit Kelapa Sawit Selama Musim Kemarau
Pemupukan tanaman kelapa sawit dengan garam, terutama dalam jumlah yang tidak tepat.
Pada umumnya akan berdampak negatif pada hasil buahnya.
Berikut ini adalah beberapa skenario yang bisa terjadi:
Dampak Positif (Hanya Jika Dosis Sangat Rendah):
BACA JUGA:Bolehkah Menanam Bibit Sawit Saat Musim Kemarau? Berikut 6 Langkahnya