Taburkan pupuk di sekitar tanaman dan aduk sedikit ke dalam tanah dan pupuk cair juga bisa digunakan melalui penyiraman.
4. Pengendalian Hama dan Penyakit
Periksa tanaman secara rutin demi untuk mendeteksi hama yaitu seperti kutu daun, trips atau ulat, serta penyakit seperti jamur atau bakteri.
Gunakan metode pengendalian yang sesuai, baik secara mekanis (misalnya perangkap), biologis (seperti predator alami) atau kimiawi (seperti pestisida) untuk mengatasi masalah hama dan penyakit.
5. Pengendalian Gulma
Basmi gulma secara manual demi untuk mencegahnya bersaing dengan tanaman bawang merah dan lakukan penyiangan dengan secara hati-hati agar tidak merusak akar bawang merah. Gunakan mulsa untuk menekan pertumbuhan gulma, menjaga kelembapan tanah, dan mengatur suhu tanah.
BACA JUGA:6 Ciri Lingkungan Toxic yang Perlu Dihindari, Awas Bisa Kena Mental
BACA JUGA:Shio yang Akan Mengalami Burnout di Tahun 2025: Kenali Tanda dan Cara Mengatasinya!
6. Pencegahan Kekurangan Nutrisi
Amati tanda-tanda kekurangan nutrisi, yaitu seperti daun menguning atau bintik-bintik pada daun, sesuaikan pemupukan untuk mengatasi kekurangan nutrisi yang terdeteksi.
Sebaiknya lakukan uji tanah secara berkala demi untuk mengetahui status nutrisi dan pH tanah dan sesuaikan pemupukan berdasarkan hasil uji tanah.
7. Perawatan Daun
Pangkas daun yang menguning atau mati untuk mencegah penyebaran penyakit dan menjaga kesehatan tanaman. Jika tanaman bawang merah tinggi atau rentan roboh beri dukungan dengan tiang atau penyangga untuk mencegah kerusakan.
8. Penyiraman Menjelang Panen
Kurangi frekuensi penyiraman beberapa minggu sebelum waktu panen, hal ini akan membantu umbi mengering dan mempermudah proses pematangan.
BACA JUGA:8 Cara Pembibitan Bawang Merah yang Benar untuk Hasil Panen Maksimal