Pola ini membantu mereka berkamuflase dengan lingkungan sekitar.
3. Bisa yang Mematikan
Ular harimau memiliki bisa yang sangat kuat dan mematikan. Racun mereka mengandung neurotoksin, koagulan, dan miotoksin, yang dapat menyebabkan kelumpuhan, kerusakan otot, dan masalah pembekuan darah pada korban.
Sebelum pengobatan modern tersedia, tingkat kematian akibat gigitan ular harimau bisa mencapai 60-70 persen.
BACA JUGA:Pemda Bengkulu Utara Masih Sulit Rekrut Dokter Spesialis, Banyak Posisi Kosong
BACA JUGA:Baim Wong Ungkap Alasan Kenapa Belum Bikin Vlog Bareng Paula Verhoeven
4. Perilaku Agresif Saat Terancam
Meskipun biasanya tidak agresif, ular harimau dapat menjadi sangat defensif jika merasa terancam. Mereka akan mengangkat bagian depan tubuhnya dan melebar, serta mendesis keras sebagai peringatan.
Namun, mereka lebih memilih untuk melarikan diri daripada menyerang manusia jika ada kesempatan.
5. Musim Kawin dan Reproduksi
Musim kawin ular harimau biasanya terjadi antara akhir musim semi hingga awal musim panas (November-Januari). Uniknya, ular harimau melahirkan bayi ular secara hidup-hidup (ovovivipar).
Seekor induk dapat melahirkan antara 20 hingga 30 ekor bayi dalam satu kali persalinan.
6. Makanan Utama
Ular harimau adalah predator oportunistik dan pemakan daging. Makanan utama mereka meliputi katak, burung, ikan, mamalia kecil, dan bahkan reptil lainnya.