7 Tips Ampuh Budidaya Jahe Merah untuk Pemula yang Wajib Dicoba

Senin 16-09-2024,08:47 WIB
Reporter : Apriyan Doni
Editor : Febi Elmasdito

RAKYATBENGKULU.COM - Budidaya jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) adalah proses menanam dan merawat tanaman ini untuk menghasilkan rimpang berkualitas tinggi.

Jahe merah dikenal dengan warna merah pada kulit rimpangnya serta manfaat kesehatan yang signifikan.

Jika Anda pemula yang ingin mencoba budidaya jahe merah, berikut adalah panduan lengkap dari Rakyatbengkulu.com untuk memulai:

1. Persiapan Lahan

Jahe merah tumbuh optimal di daerah dengan suhu hangat antara 25-30°C, sinar matahari yang cukup, dan kelembapan tinggi. Pilih tanah yang gembur, kaya bahan organik, dan memiliki drainase yang baik.

BACA JUGA:41 Desa di Merangin, Jambi, Terima Dana Insentif Desa 2024 Senilai Rp5,4 Miliar – Ini Rinciannya

BACA JUGA:55 Desa di Kerinci, Jambi, Terima Dana Insentif Desa 2024 Senilai Rp7,9 Miliar – Ini Daftarnya

Idealnya, pH tanah berada di kisaran 5,5-6,5. Bajak dan cangkuli tanah hingga kedalaman 20-30 cm, dan tambahkan kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburan tanah.

2. Persiapan Benih

Pilih rimpang jahe merah yang sehat, bebas penyakit, dan berkualitas tinggi. Pastikan rimpang memiliki mata tunas (bonggol) untuk pertumbuhan yang optimal. Cuci rimpang dengan air bersih dan potong menjadi beberapa bagian jika perlu, pastikan setiap potongan memiliki satu atau dua mata tunas.

Diamkan potongan rimpang selama 1-2 hari agar permukaannya kering sebelum ditanam, untuk mencegah pembusukan.

3. Penanaman

Buat bedengan atau barisan tanam dengan jarak antar bedengan sekitar 50 cm. Tanam rimpang pada kedalaman 5-10 cm dengan jarak antar rimpang sekitar 20-30 cm, pastikan mata tunas menghadap ke atas.

BACA JUGA:Desa-Desa di PALI, Musi Rawas Utara, dan Prabumulih Terima Dana Insentif Desa 2024 – Berikut Rinciannya

BACA JUGA:30 Desa di Empat Lawang Terima Dana Insentif Desa 2024 Senilai Rp3,6 Miliar – Inilah Daftarnya

Setelah penanaman, siram tanah untuk menjaga kelembapan. Jahe merah memerlukan kelembapan yang konsisten, tetapi tanah harus memiliki drainase yang baik untuk menghindari genangan air.

4. Perawatan

Lakukan penyiraman secara rutin, terutama pada musim kemarau. Pastikan tanah tetap lembab tapi tidak tergenang air. Basmi gulma yang tumbuh di sekitar tanaman untuk mengurangi persaingan nutrisi. Berikan pupuk tambahan setiap 4-6 minggu dengan pupuk organik atau pupuk NPK seimbang.

Pantau tanaman secara rutin untuk deteksi dini hama seperti kutu daun atau penyakit seperti jamur, dan gunakan pestisida organik jika diperlukan.

5. Waktu dan Cara Pemanenan

Jahe merah biasanya siap dipanen setelah 8-10 bulan. Tanda-tanda siap panen adalah daun tanaman mulai menguning dan kering. Gali rimpang dengan hati-hati menggunakan cangkul atau alat lain agar tidak merusak rimpang. Cuci rimpang dari sisa tanah dan biarkan kering sebelum disimpan.

BACA JUGA:47 Desa di Ogan Ilir Terima Dana Insentif Desa 2024 Senilai Rp5,5 Miliar – Inilah Daftarnya

BACA JUGA:48 Desa di OKU Selatan Dapat Dana Insentif Desa 2024 Senilai Rp6,6 Miliar – Inilah Rinciannya

6. Pasca Panen

Setelah panen, bersihkan rimpang dari sisa tanah dan simpan di tempat yang kering dan sejuk. Jahe merah bisa disimpan dalam waktu lama jika disimpan dengan baik, atau diproses menjadi produk olahan seperti bubuk jahe atau jahe segar.

7. Kendala dan Solusi

Beberapa kendala yang mungkin dihadapi termasuk penyakit jamur, hama seperti ulat tanah, dan kekurangan nutrisi. Pemantauan rutin dan tindakan pencegahan seperti rotasi tanaman dapat membantu mengatasi masalah ini.

Dengan perhatian khusus dan perawatan yang baik, budidaya jahe merah bisa memberikan hasil yang sangat memuaskan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Selamat mencoba!

 

Kategori :