Kamu bisa mengadakan event-event seperti ‘Hari Makan Gratis’ atau ‘Buka Bersama’ untuk lebih menarik perhatian.
Warung makan ini nggak cuma memberikan makanan sehat, tapi juga menciptakan ruang untuk interaksi sosial yang positif.
5. Social Enterprise Berbasis Daur Ulang
Permasalahan sampah plastik di Indonesia masih menjadi isu besar.
Kamu bisa berkontribusi untuk menguranginya dengan memulai social enterprise berbasis daur ulang.
Misalnya, membuat produk-produk kreatif dari sampah plastik atau kain perca, seperti tas, dompet, atau aksesori fashion.
Selain mengurangi sampah, bisnis ini juga bisa melibatkan masyarakat lokal untuk bekerja sama dalam proses produksi.
Dengan begitu, kamu nggak hanya menciptakan produk ramah lingkungan, tapi juga memberdayakan masyarakat sekitar.
6. Bisnis Thrift Shop dengan Misi Sosial
Tren thrift shop sedang naik daun, terutama di kalangan anak muda.
Kamu bisa memanfaatkan tren ini untuk membuka thrift shop yang punya misi sosial.
Misalnya, setiap pembelian yang dilakukan di toko kamu, sebagian keuntungannya disumbangkan untuk kegiatan amal atau program lingkungan.
Kamu juga bisa mengadakan event swap (tukar barang) untuk mendorong konsumsi yang lebih bijak dan ramah lingkungan.
Dengan begitu, kamu bisa tetap stylish, cuan, sekaligus berkontribusi pada perubahan sosial.
BACA JUGA:Keberuntungan Bisnis di Tahun Ular Kayu 2025: Tips Tetap Eksis dan Sukses
BACA JUGA:Tahun Ular Kayu 2025: Bisnis Digital Meledak, Shio Apa yang Paling Beruntung?