BACA JUGA:Asyik, Ini Kesempatan Kamu Punya Matic Premium Honda dengan Promo Pahlawan: Simak Lengkapnya di Sini
BACA JUGA:Penyebab Busi Motor Cepat Rusak dan Tips Perawatannya dari Astra Motor Bengkulu
Beliau dianggap oleh PKI sebagai ancaman bagi rencana mereka karena perannya di bidang hukum militer.
Kronologi Kematiannya, beliau diculik dari rumahnya dan dibawa ke Lubang Buaya, di mana ia dibunuh bersama perwira lainnya.
6. Mayor Jenderal Siswondo Parman
Mayjen S. Parman menjabat sebagai Asisten I Menteri/Panglima Angkatan Darat bidang Intelijen.
BACA JUGA:Dukung Revalina Ramadani Jadi Finalis Terfavorit AHM Best Student 2024, Perwakilan Bengkulu
BACA JUGA:Promo Terbatas Honda CB150X dan All New CB150R: Kesempatan Terbaik untuk Miliki Motor Sport Bergaya
Sebagai perwira yang memiliki tanggung jawab dalam bidang intelijen, S. Parman sangat dekat dengan informasi dan pengawasan terhadap pergerakan politik, termasuk aktivitas Partai Komunis Indonesia (PKI).
Kronologi kematiannya, Di malam tersebut, pasukan yang dipimpin oleh Letkol Untung menyerbu rumah S. Parman di Jalan Syamsu Rizal, Jakarta.
Beliau ditangkap, kemudian dibawa ke Lubang Buaya, tempat yang menjadi lokasi pembantaian terhadap perwira-perwira yang diculik.
7. Letnan Kolonel Pierre Andreas Tendean
BACA JUGA:Promo Terbatas Honda Supra X FI dan New Revo FI: Miliki Motor Bebek Tangguh dengan Harga Spesial
Letnan Kolonel Pierre Andreas Tendean merupakan ajudan Jenderal AH. Nasution
Pierre Tendean merupakan perwira muda yang berperan sebagai ajudan Jenderal AH Nasution.
Meski tidak termasuk dalam target utama, beliau diculik karena disangka sebagai Jenderal AH Nasution.
Kronologi Kematiannya, Pierre Tendean diculik karena disangka Jenderal Nasution dan kemudian dibunuh di Lubang Buaya.