Latar Belakang Peristiwa Kelam G30S/PKI, Beserta Pro Kontranya

Sabtu 28-09-2024,00:21 WIB
Reporter : Hendri Saputra
Editor : Heri Aprizal

BACA JUGA:Sejarah Gowok, Pelatih Hubungan Suami Istri untuk Calon Raja atau Bangsawan Jawa Kuno

BACA JUGA:Sejarah Pos Indonesia, Ternyata Dimulai Pada Masa Ini!

Yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan militer, khususnya Angkatan Darat, yang memandang PKI sebagai ancaman.

Kondisi Ekonomi yang Memburuk

Pada masa itu, Indonesia mengalami kesulitan ekonomi yang parah, dengan inflasi yang tinggi dan krisis pangan. 

Hal ini memperburuk ketegangan politik di dalam negeri.

Ancaman dari Militer

Di tengah ketegangan tersebut, muncul rumor tentang Dewan Jenderal dalam tubuh Angkatan Darat yang diduga sedang merencanakan kudeta terhadap Presiden Soekarno. 

BACA JUGA:Dulunya Makanan Orang Miskin, Kini Lobster Menjadi Makanan Mewah: Ini Sejarah yang Membuat Harganya Mahal

BACA JUGA:Sejarah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Indonesia, Digagas Sosok Pahlawan Ini

PKI diduga khawatir dengan kekuatan militer yang semakin besar, terutama karena Angkatan Darat secara ideologis cenderung anti-komunis.

2. Kronologi Peristiwa

Pada malam 30 September 1965, sekelompok militer yang menamakan dirinya Gerakan 30 September menculik dan membunuh 6 jenderal Angkatan Darat.

Termasuk di antaranya Letnan Jenderal Ahmad Yani, dan seorang perwira lainnya. 

Para jenderal ini kemudian dibunuh dan mayat mereka dibuang di sebuah sumur tua yang dikenal sebagai Lubang Buaya.

BACA JUGA:Sejarah dan Asal Usul Tradisi Panjat Pinang pada 17 Agustus

BACA JUGA:Memiliki Sejarah Panjang dan Penuh Makna, Ini 8 Fakta Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih

Pemimpin dari gerakan ini adalah Letkol Untung, seorang komandan Batalyon Cakrabirawa, pasukan pengawal presiden. 

Dalam siaran radio, Gerakan 30 September menyatakan bahwa tindakan ini dilakukan untuk menyelamatkan Presiden Soekarno dari kudeta yang direncanakan oleh Dewan Jenderal. 

Kategori :