Jika perlu, tambahkan pupuk NPK sesuai dosis yang dianjurkan untuk memberikan nutrisi esensial bagi tanaman.
5. Pengujian dan Penyesuaian pH Tanah
Lakukan uji pH untuk memastikan kesesuaian dengan tanaman kubis. pH ideal berkisar antara 6,0 hingga 7,5.
BACA JUGA:Resep Roti Bakar dengan Krim Kopi Ala Chef Devina Hermawan, Cocok untuk Sarapan Pagi
BACA JUGA:Resep Chicken Nugget Ala Chef Devina Hermawan Layaknya Kanzler dan Fiesta
Jika pH terlalu rendah, tambahkan kapur untuk menaikkannya; jika terlalu tinggi, tambahkan sulfur untuk menurunkannya.
6. Pembuatan Bedengan
Buat bedengan dengan lebar 1-1,2 meter dan tinggi 20-30 cm. Bedengan membantu drainase dan memudahkan perawatan tanaman.
Berikan jarak sekitar 40-60 cm antar bedengan untuk memudahkan akses saat merawat tanaman.
7. Penyiraman Awal
Setelah semua langkah di atas, siram tanah hingga lembab, tetapi hindari genangan. Kelembapan yang baik sangat penting untuk pertumbuhan awal benih.
BACA JUGA:Tips Menghadapi Cuaca Ekstrem bagi Petani Hortikultura
8. Pengendalian Hama dan Gulma
Periksa lahan secara rutin untuk mengidentifikasi keberadaan hama. Gunakan insektisida alami atau metode organik untuk pengendalian.
Lakukan penyiangan secara teratur untuk menghilangkan gulma yang mengganggu pertumbuhan kubis.
9. Monitoring Kelembapan dan Drainase
Pastikan ada saluran drainase yang baik untuk mencegah genangan air. Pengaturan drainase yang baik membantu mengurangi risiko penyakit.
Buat sistem penampungan air jika memungkinkan untuk memudahkan penyiraman selama musim kemarau.
BACA JUGA:Cara Efektif Mengatasi Busuk Buah pada Labu Siam
BACA JUGA:7.034 Pelajar di Rejang Lebong Wajib Miliki e-KTP, Proses Perekaman Sudah Mencapai 60 Persen