REJANG LEBONG, RAKYATBENGKULU.COM - Harga komoditas sayuran di kalangan petani di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menunjukkan tanda-tanda peningkatan.
Kenaikan harga sejumlah komoditas sayuran ini membuat para petani kembali bergairah dalam merawat tanaman mereka.
Sayuran yang mengalami kenaikan harga antara lain adalah tomat.
Setelah sempat mengalami penurunan permintaan yang signifikan, kini harga tomat super di tingkat petani telah mencapai Rp 2.000 per kilogram.
BACA JUGA:Budidaya Ubi Jalar dalam Karung: Solusi Mudah untuk Pemula di Pekarangan Rumah
BACA JUGA:Kebutuhan Surat Suara Pilkada Serentak 2024 di Rejang Lebong Mencapai 213.507 Lembar
Angka ini jauh lebih baik dibandingkan harga pada bulan Agustus dan September yang hanya sekitar Rp 500 per kilogram.
Selain tomat, harga kubis juga menunjukkan tren kenaikan, dari Rp 500 per kilogram menjadi Rp 700 hingga Rp 1.000 per kilogram.
Cabai merah keriting, yang sebelumnya anjlok, kini telah naik dari Rp 15.000 menjadi Rp 20.000 per kilogram.
Sawi manis dan pahit juga mengalami kenaikan harga, dijual petani kepada pengepul dengan harga Rp 5.000 per kilogram.
Adi Wijaya, seorang pengepul sayuran di Desa Suban Ayam, Kecamatan Selupu Rejang, menyatakan bahwa harga sayuran biasanya cenderung stabil dan tinggi pada musim hujan.
BACA JUGA:Desa di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud Raih Dana Insentif Desa 2024
BACA JUGA:Pilihan Aksesoris Honda CRF150L: Tingkatkan Gaya dan Perlindungan Saat Berkendara
"Harga tomat yang sempat anjlok dalam dua bulan terakhir kini telah merangkak naik. Saat ini, harga tomat super mencapai Rp 2.000, tomat sedang Rp 1.500, dan tomat asalan Rp 1.000 per kilogram," ungkap Adi.
Dia menambahkan bahwa jika harga tomat tetap di bawah Rp 2.000, petani akan mengalami kerugian, mengingat biaya perawatan untuk satu batang tomat bisa mencapai Rp 1.000, begitu juga untuk kubis.