RAKYATBENGKULU.COM – Budidaya pohon aren kini semakin diminati sebagai solusi tepat untuk lahan berbukit atau tanah yang kurang subur.
Bagi para petani yang memiliki lahan dengan kondisi miring dan tidak ideal untuk tanaman hortikultura, menanam aren bisa menjadi alternatif yang menguntungkan dengan biaya modal yang relatif kecil.
Pohon aren memiliki kemampuan beradaptasi dengan baik di lahan perbukitan, bahkan pada tanah yang tidak terlalu subur.
Usia produktif pohon aren dimulai pada umur 6 hingga 7 tahun, di mana tanaman ini mulai menghasilkan nira yang dapat diolah menjadi gula merah.
BACA JUGA:Waspadai Hama Keong di Musim Hujan, Ini Cara Efektif Membasminya
BACA JUGA:SMKN 1 Rejang Lebong Gelar Job Fair 25 Oktober 2024: Peluang Emas untuk Pencari Kerja!
Selain itu, bagian lain dari pohon aren seperti ijuk, daun, dan buah kolang-kaling juga bisa dimanfaatkan, memberikan keuntungan tambahan bagi para petani.
Keuntungan Bertani Pohon Aren
Lahan Tidak Subur Tetap Produktif
Pohon aren mampu tumbuh di tanah yang kurang subur atau miring, menjadikannya pilihan ideal bagi petani yang ingin memanfaatkan lahan yang selama ini dianggap tidak produktif.
Hasil Serbaguna
Selain air nira untuk gula merah, pohon aren juga menyediakan bahan baku lain seperti daun muda untuk sapu lidi, ijuk untuk berbagai keperluan, serta buah kolang-kaling yang bisa diolah menjadi makanan.
BACA JUGA:Jemput Bola Aktivasi Identitas Digital: Disdukcapil Rejang Lebong Mudahkan Layanan Kependudukan
BACA JUGA:Masyarakat Enggano Deklarasi Dukung Rohidin Mersyah untuk Pilkada 2024
Sistem Bagi Hasil yang Menguntungkan