BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara sedang giat melaksanakan pembangunan 43 ruas Jalan Usaha Tani (JUT) sebagai bagian dari upaya meningkatkan aksesibilitas perkebunan di wilayah tersebut.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan Bengkulu Utara, Desman Siboro, SH, dari total 43 JUT yang dikerjakan, 29 ruas merupakan proyek peningkatan jalan yang sudah ada, sementara 14 lainnya berupa pembukaan badan jalan baru.
"Saat ini pekerjaan masih berlangsung, dan kami terus melakukan pengawasan agar hasilnya dapat maksimal dan dirasakan langsung oleh para petani," ujar Desman dikutip KORANRB.ID.
Ia menegaskan, pembangunan ini merupakan komitmen pemerintah untuk membantu meningkatkan pendapatan petani melalui pengurangan biaya transportasi hasil panen.
BACA JUGA:10 Manfaat Kesehatan Daun Pepaya, Termasuk Menurunkan Kadar Gula Darah
BACA JUGA:Ramalan Zodiak: 3 Zodiak Ini Masih Terjebak Cinta Lama di Akhir 2024
Pembukaan dan peningkatan jalan ini juga diharapkan dapat memfasilitasi pertumbuhan kawasan perkebunan di Bengkulu Utara, yang terus berkembang seiring pembukaan lahan baru.
Selama ini, akses jalan bagi petani tidak banyak berubah, sehingga banyak yang harus menanggung biaya tambahan untuk mengangkut hasil perkebunan mereka.
"Program ini menjadi salah satu unggulan kita karena sangat penting bagi petani," tambahnya.
Desman juga menjelaskan bahwa pembangunan JUT sebenarnya bisa dilakukan oleh pemerintah desa dengan menggunakan Dana Desa (DD).
BACA JUGA:Kenaikan Harga Pangan Nasional, Cabai Rawit dan Beras Menjadi Sorotan
BACA JUGA:6 Cara Efektif Mengatasi Kecanduan Gula dan Menjaga Kesehatan Tubuh
Namun, untuk proyek skala besar, sering kali anggaran desa tidak mencukupi, sehingga pemerintah kabupaten turun tangan sesuai kebutuhan masyarakat.
Saat ini, Dinas Perkebunan menerima banyak proposal pembangunan JUT dari kelompok tani maupun desa, yang kemudian diseleksi berdasarkan beberapa kriteria, seperti luas lahan perkebunan dan panjang jalan yang dibutuhkan.
Termasuk status lahan juga harus jelas, yakni sudah dibebaskan dan diserahkan kepada pemerintah sebelum pembangunan jalan baru dimulai.
Sebagai tambahan informasi, program pembangunan ini terutama menyasar sektor perkebunan kelapa sawit, yang merupakan komoditas unggulan di Bengkulu Utara.