"Kami ingatkan agar masyarakat tidak melakukan pembelian berlebihan. Jika stok cabai berkurang, harganya bisa naik lagi," imbuhnya.
Pernyataan ini menunjukkan pentingnya menjaga keseimbangan pasokan agar harga tetap stabil.
BACA JUGA:4 Peserta CPNS Rejang Lebong Gunakan Nilai SKD Tahun Lalu, Tidak Wajib Ikuti Tes Ulang
BACA JUGA:Jalan Penghubung Talang Benih dan Dusun Sawah Ditutup Sementara Akibat Jembatan Amblas
Pentingnya Menghindari Panic Buying
Erika juga memberikan peringatan untuk tidak terjebak dalam kebiasaan 'panic buying'. Membeli dalam jumlah berlebihan saat harga turun justru dapat menyebabkan ketidakseimbangan stok.
"Jika masyarakat berbelanja secara berlebihan, stok cepat habis dan keseimbangan pasokan akan terganggu, sehingga bisa menyebabkan kelangkaan," jelasnya.
Untuk membantu masyarakat dalam mengetahui harga komoditas pangan, Disperindag Kota Bengkulu mengembangkan situs web SIGAHADA (https://sigahada.bengkulukota.go.id/).
Dengan mengakses website ini, masyarakat dapat memperoleh informasi terkini mengenai harga pangan di Kota Bengkulu, sehingga dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berbelanja.
BACA JUGA:10 Manfaat Terong Belanda untuk Kesehatan yang Wajib Anda Ketahui
BACA JUGA:10 Tips Efektif Merawat Kompor Gas Agar Lebih Awet dan Aman
Melalui situs ini, masyarakat dapat dengan mudah mengawasi kenaikan atau penurunan harga komoditi pangan, termasuk cabai merah.
Ini akan membantu mereka mengantisipasi inflasi dan membuat keputusan belanja yang bijak, sehingga tidak perlu melakukan pembelian yang berlebihan saat harga turun.
Dalam rangka menjaga stabilitas harga cabai dan komoditas pangan lainnya, penting bagi masyarakat untuk bijak dalam berbelanja.
Pemahaman tentang kondisi pasar dan pasokan adalah kunci agar tidak terjadi kelangkaan.
BACA JUGA:Resep Ayam Kecap Ala Chef Rudy Choirudin, Lezat dan Disukai Anak-Anak
BACA JUGA:Syemilan Teteh Tiwi: Surganya Cemilan Nikmat dengan Varian Lengkap di Kota Bengkulu