BMKG: Musim Penghujan di Bengkulu Berlangsung Hingga Februari 2025, Fenomena Ini Penyebabnya
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Fatmawati Bengkulu, Winda Ayu mengatakan, fenomena hidrometeorologi pengaruhi curah hujan, BMKG perkirakan musim penghujan di Bengkulu berlangsung hingga Februari 2025.--ANTARA/Anggi Mayasari
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Fatmawati Soekarno Bengkulu menginformasikan bahwa musim penghujan di wilayah Bengkulu diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2025.
Prakirawan BMKG Fatmawati Bengkulu, Winda Ayu, mengungkapkan bahwa curah hujan yang tinggi disebabkan oleh fenomena hidrometeorologi yang berpengaruh signifikan terhadap pembentukan awan hujan di daerah ini.
Winda menjelaskan bahwa saat ini, potensi hujan di Bengkulu lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya.
"Fenomena hidrometeorologi menjadi penyebab utama dalam peningkatan pertumbuhan awan hujan yang signifikan di wilayah Bengkulu," katanya dikutip antaranews.com, Senin, 14 Oktober 2024.
BACA JUGA:Awas! Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Mukomuko Meningkat Jadi 83 Orang, Dinkes Lakukan Ini
Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa daerah di Provinsi Bengkulu, termasuk Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, dan Kabupaten Lebong, telah mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Kondisi Gelombang di Perairan Laut Bengkulu
Meski curah hujan berada pada level tinggi, Winda mencatat bahwa kondisi ketinggian gelombang di perairan Laut Bengkulu masih tergolong normal, berkisar antara dua hingga tiga meter.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, sebab cuaca ekstrem dapat memicu berbagai risiko bencana seperti banjir dan tanah longsor.
Winda mengingatkan agar seluruh masyarakat di Provinsi Bengkulu selalu memperhatikan perkembangan cuaca dan informasi terkini dari BMKG.
BACA JUGA:ASN Tak Netral di Pilkada 2024 Terancam Sanksi, Sekda Rejang Lebong Ingatkan Pentingnya Netralitas
BACA JUGA:4 Peserta CPNS Rejang Lebong Gunakan Nilai SKD Tahun Lalu, Tidak Wajib Ikuti Tes Ulang
Dengan memahami informasi cuaca, masyarakat dapat mengambil langkah antisipatif terhadap dampak yang mungkin terjadi akibat kondisi cuaca ekstrem.
"Kewaspadaan adalah kunci untuk menghindari risiko bencana," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: