BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Bengkulu menggelar upacara pembukaan Latihan Penanggulangan Bencana Alam Gempa Bumi dan Tsunami, yang berkolaborasi dengan Basarnas dan BPBD Provinsi Bengkulu, di Lapangan Apel Mako Lanal Bengkulu Jumat 18 Oktober 2024.
Kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas antara Lanal Bengkulu dan berbagai stakeholder terkait, yaitu BPBD dan Kakansar Bengkulu.
Latihan ini bertujuan untuk melatih prajurit dan masyarakat agar lebih tanggap, waspada, serta siap siaga dalam menghadapi bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.
“Dengan terselenggaranya Latihan Penanggulangan Bencana ini, diharapkan prajurit dan masyarakat dapat memahami langkah yang harus diambil ketika situasi darurat benar-benar terjadi, serta dapat mengidentifikasi titik evakuasi dan perlindungan yang dinilai paling aman, sehingga meminimalisir terjadinya korban jiwa,” kata Danlanal Bengkulu, Letkol Laut (P) Octo Manurung, S.T, saat memberikan sambutan dalam upacara pembukaan.
BACA JUGA:Harapan Nagita Slavina Terhadap Raffi Ahmad di Ulang Tahun Pernikahan ke-10
BACA JUGA:Detoks Digital: Manfaat Memutuskan Hubungan dari Teknologi untuk Kesehatan Mental dan Fisik
Danlanal juga menjelaskan bahwa Provinsi Bengkulu merupakan daerah dengan kerawanan tinggi terhadap bencana alam, seperti gempa bumi, tanah longsor, dan potensi tsunami di perairan Bengkulu yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia.
Penanggulangan bencana alam adalah upaya berkelanjutan untuk mengurangi dampak bencana terhadap personel dan material.
Dengan adanya latihan ini, diharapkan dapat meminimalisir dampak dari bencana yang mungkin terjadi.
Latihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya sikap sadar bencana dan cara penanganannya.
BACA JUGA:Praktik Sewa Lahan Parkir ke PKL di Pasar Panorama Disorot, Petugas Parkir Terancam Dicabut Izinnya
Materi yang diberikan dalam pelatihan ini mencakup sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami, serta simulasi kesiapsiagaan bencana dan evakuasi mandiri saat terjadi gempa bumi dan tsunami.