MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM - Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan sebanyak empat kelompok budi daya perikanan (pokdakan) di daerah ini membuat pakan ikan sendiri gunakan mengurangi ketergantungan terhadap pakan pabrikan.
"Empat pokdakan tersebut tersebar di Kecamatan Ipuh, Kecamatan Teras Terunjam, satuan pemukiman VII dan Penarik," kata Kabid Perikanan Budi Daya Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Fitra Juliatmi.
Ia mengatakan, pokdakan ini mandiri mendapatkan pakan alternatif dan mereka juga mandiri membeli bahan baku untuk membuat pakan ikan seperti ikan rucah, ampas tahu, tepung terigu, dan berbagai jenis bahan lainnya.
Empat pokdakan ini, katanya, ada yang memiliki mesin tersebut melalui bantuan dari pemerintah dan ada yang membeli mesin tersebut secara mandiri.
BACA JUGA:Dikbud Rejang Lebong Beri Pendampingan Pembentukan Komunitas Belajar
BACA JUGA:Disnaker Pastikan Perusahaan di Bengkulu Tidak Mempekerjakan Anak
Ia mengatakan, saat ini sebanyak 60 pokdakan yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini, namun baru empat pokdakan yang membuat pakan ikan alternatif.
Sebanyak empat pokdakan ini sudah memiliki mesin untuk pembuat pakan ikan alternatif, namun dari empat pokdakan ini hanya beberapa pokdakan yang menerima bantuan mesin, sisanya membeli mesin tersebut secara mandiri.
Ia mengatakan, instansinya selalu mengarahkan pokdakan ini untuk menggunakan pakan ikan alternatif guna mengurangi ketergantungan terhadap pakan pabrikan yang dijual dengan harga mahal.
"Setiap kami memberikan pembinaan, kami arahkan supaya mereka jangan terpaku pakan pabrikasi karena pakan pabrikasi signifikan, kadang naik itu tidak lagi per bulan kadang per minggu," ujarnya.
BACA JUGA:Universitas Bengkulu Siap Menjadi Kampus Berdaya Saing Global, Lakukan Langkah Penting Ini
BACA JUGA:Teror Bom Molotov di Kantor Redaksi Jubi, Koalisi Advokasi Desak Penyelidikan Serius oleh Aparat
Sementara itu, katanya, saat ini belum ada bantuan mesin pembuat pakan ikan dari pemerintah sehingga dinas ini sebagai leading sektor cuma sebatas mengarahkan mereka yang mengupayakan sendiri untuk membeli mesin ini.
Menurut dia, pihaknya memberikan edukasi tentang mesin justru lebih menguntungkan ketimbang mereka ketergantungan dengan pakan pabrikan yang dijual dengan harga mahal dan harganya tidak bisa ditentukan.