RAKYATBENGKULU.COM – Mengubah limbah dapur menjadi bokashi adalah cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas tanah, mirip dengan metode pengomposan biasa.
Bokashi adalah metode pengomposan yang memanfaatkan limbah dapur bersama dengan starter dan bahan tambahan lainnya, seperti sekam padi, sisa gergaji kayu, dan kulit gandum. Hasilnya adalah bahan yang sangat berguna untuk media tanah, membantu memperbaiki struktur dan kualitas tanah, serta memberikan nutrisi penting bagi tanaman Anda. Apa Itu Bokashi? Bokashi berbeda dengan kompos karena prosesnya melalui fermentasi, yang mengubah bentuknya menjadi lebih pucat dengan bau yang lebih lembut, mirip bau tape, daripada bau menyengat yang biasa ditemukan pada kompos. BACA JUGA:Kurangnya Serapan Dana BOK di Mukomuko, Program Stunting Tidak Berjalan BACA JUGA:Harimau Masih Menjadi Ancaman Warga Desa Kinal Jaya Bengkulu Utara, BKSDA Sudah Amankan yang Terperangkap Jika disimpan dalam tanah selama 3 hingga 6 bulan, proses perombakan akan terus berlanjut, sehingga bokashi akhirnya akan berubah menjadi kompos yang sangat bermanfaat bagi tanah. Keunggulan bokashi terletak pada mikroba yang terkandung di dalamnya. Selain difermentasi, bokashi memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk tanaman. Bahkan, cacing tanah pun menyukai bokashi sebagai bahan untuk memperbaiki kualitas tanah. Cara Membuat Bokashi dari Limbah Dapur Berikut adalah langkah-langkah mudah untuk membuat bokashi dari limbah dapur, yang dikutip dari akun Facebook Aneka Resep Praktis Lezat: 1. Pisahkan Sampah Dapur Langkah pertama adalah memisahkan limbah dapur Anda. Fokuskan pada limbah dari sayuran, buah-buahan, nasi, dan roti (semua bahan yang berasal dari tumbuhan). Hindari limbah hewani, seperti daging dan minyak, karena dapat mengundang hewan pengganggu seperti kecoa atau tikus. BACA JUGA:4 Jenis Soal Tes PPPK Bengkulu Utara Siap, Tinggal Tunggu Jadwal Seleksi BACA JUGA:Rekomendasi Podcast Seru untuk Kamu yang Butuh Hiburan dan Pengetahuan Baru 2. Potong Limbah Dapur Kecil-kecil Potong limbah dapur menjadi bagian yang lebih kecil agar lebih mudah terurai. Semakin kecil potongan, semakin banyak permukaan yang bisa dijangkau oleh mikroba yang bertugas melakukan proses fermentasi. 3. Campurkan dengan Dedak dan Sekam Bakar Campurkan limbah dapur dengan sedikit dedak dan sekam bakar. Dedak berfungsi sebagai makanan bagi mikroba yang akan mengurai sampah dapur, sementara sekam bakar membantu menyeimbangkan rasio C/N dalam bokashi. Rasio yang tepat penting untuk menghasilkan bokashi yang berkualitas. 4. Tambahkan EM4, Gula Merah, dan Air Siapkan EM4 (mikroba efektik), ditambahkan dengan gula merah, sisa sirup, atau molases, dan air. Semprotkan campuran EM4 ke dalam limbah dapur yang telah dicampur dengan dedak dan sekam bakar. Pastikan kelembaban campuran cukup, tetapi tidak terlalu basah; idealnya, jika campuran dikepal, ia terasa lembap tanpa ada air yang menetes. 5. Masukkan ke Dalam Karung Setelah semua bahan tercampur rata, masukkan campuran tersebut ke dalam karung bekas. Pastikan karung disimpan di tempat teduh yang tidak terkena sinar matahari langsung, untuk mendukung proses fermentasi. BACA JUGA:7 Anime Terbaru yang Harus Ditonton Tahun Ini, Cerita Epik dan Visual Menakjubkan! BACA JUGA:Musik Populer di TikTok Bisa Mengubah Tren Global Industri Musik, Bagaimana Bisa? 6. Periksa Suhu Karung Pada hari pertama proses fermentasi, periksa suhu karung. Jika karung terasa hangat saat disentuh, itu berarti proses fermentasi berjalan dengan baik. Jika terasa dingin, kemungkinan mikroba tidak bekerja secara efektif. Proses fermentasi biasanya berlangsung selama 4 hingga 7 hari, setelah itu suhu karung akan turun, menandakan proses fermentasi telah selesai dan bokashi siap digunakan. Manfaat Bokashi untuk Tanaman Bokashi yang telah difermentasi ini sangat baik untuk meningkatkan kesuburan tanah. Selain memberikan nutrisi yang dibutuhkan tanaman, bokashi juga dapat meningkatkan struktur tanah, memperbaiki retensi air, dan mendukung kehidupan mikroba tanah. Penggunaan bokashi secara rutin dapat mempercepat perbaikan gizi tanah, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih sehat. BACA JUGA:Peternak di Kaur Alami Kerugian Rp1,5 Miliar Akibat Wabah Penyakit Ngorok BACA JUGA:Drama Korea Wajib Ditonton November 2024: Kisah Seru dan Romantis yang Lagi Diperbincangkan Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat mengubah limbah dapur yang biasanya terbuang menjadi bokashi yang kaya nutrisi untuk tanah. Ini adalah solusi ramah lingkungan yang sangat berguna untuk para petani atau penggemar taman yang ingin meningkatkan kualitas tanah dengan cara yang alami.