RAKYATBENGKULU.COM - Pasar Terapung Lok Baintan di Kalimantan Selatan merupakan destinasi wisata ikonik yang menawarkan pengalaman unik.
Berlokasi di Sungai Martapura, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, pasar terapung ini memiliki sejarah panjang sejak zaman Kesultanan Banjar dan menjadi simbol budaya masyarakat Banjar hingga saat ini.
Di sepanjang Sungai Martapura, para pedagang bertransaksi langsung dari perahu kecil yang disebut jukung.
Aktivitas jual beli ini menjadi daya tarik tersendiri, memperlihatkan interaksi unik antara penjual dan pembeli di atas sungai.
BACA JUGA:Kunjungan Menkes Pastikan Bantuan Alkes Puskesmas dan Renovasi RSUD untuk Bengkulu Tengah
BACA JUGA:Pemkab Lebong Siapkan Sport Center untuk Cetak Atlet Muda dan Fasilitas Olahraga Lengkap di 2025
Tradisi ini tidak hanya menambah keunikan, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin menyaksikan langsung budaya lokal Banjar yang khas.
Pasar terapung Lok Baintan menawarkan beragam hasil bumi seperti buah-buahan segar, sayuran, dan ikan.
Selain itu, pedagang juga menjual berbagai makanan khas daerah, menjadikannya tempat yang sempurna untuk menikmati kuliner tradisional.
Aktivitas jual beli dimulai sejak subuh hingga sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat, menciptakan pemandangan yang sangat memukau.
BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Tengah Prioritaskan Pembangunan Gedung Kantor untuk Dinsos dan Dishub pada 2025
BACA JUGA:Bengkulu Raih 14 Medali di Pra Popnas Zona II 2024, Sukses Tembus Popnas 2025 Lewat Sepak Bola
Para pedagang di pasar ini masih menggunakan metode barter atau bapanduk dalam bertransaksi, sebuah tradisi yang bertahan sejak Kesultanan Banjar.
Meski tanpa uang tunai, interaksi ini tetap hidup dan memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan nuansa perdagangan tradisional.
Kunjungan ke Pasar Terapung Lok Baintan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Selain keunikan jukung yang saling berdampingan, suasana pasar tradisional yang berbeda dari biasanya menjadikan Lok