RAKYATBENGKULU.COM – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mukomuko terus menjalankan program untuk mengurangi angka kemiskinan yang masih tinggi, dengan sekitar 5.000 keluarga yang terdaftar sebagai keluarga miskin.
Walaupun dampak program tersebut belum signifikan dalam menurunkan angka kemiskinan, namun banyak keluarga yang mulai mandiri dalam perekonomian mereka.
Berdasarkan data 2024, sebanyak 5.000 keluarga masih tergolong miskin dan menerima bantuan sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
"Kami sudah melaksanakan berbagai program, termasuk pembinaan dan pendampingan, untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengatasi kemiskinan di ribuan keluarga," ujar Plt. Kepala Dinsos Kabupaten Mukomuko, M. Arpi, SH.
BACA JUGA:Plh Sekda Bengkulu Haryadi Pantau Pilkada di Bengkulu Utara, Ajak Masyarakat Jaga Kedamaian
BACA JUGA:Berlian Utama Harta Berikan Suara di TPS 03, Apresiasi Antusiasme Masyarakat dalam Pilkada 2024
Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk memastikan keluarga penerima manfaat (KPM) menerima bantuan sosial yang tepat, meskipun jumlahnya masih cukup tinggi.
Oleh karena itu, Dinsos Mukomuko terus melaksanakan program untuk meningkatkan kesejahteraan KPM.
Dalam upaya menekan angka kemiskinan, Dinsos Mukomuko menjalankan berbagai program pembinaan dan pendampingan untuk membantu KPM agar lebih mandiri secara ekonomi.
"Diharapkan dengan adanya bantuan sosial dari pemerintah dan pendampingan dari PKH serta TKSK, KPM dapat menguatkan perekonomian mereka," tambahnya.
BACA JUGA:Derta Rohidin Apresiasi Perjuangan Relawan dan Masyarakat Bengkulu untuk ROMER
BACA JUGA:Disdikbud Mukomuko Usulkan DAK Sarana dan Prasarana Pendidikan untuk Tahun 2025
Tujuan dari program ini adalah untuk mengurangi angka kemiskinan dan memberikan manfaat bagi daerah, karena bantuan sosial merupakan tanggung jawab daerah itu sendiri.
Selain itu, jika ada usulan untuk pemodalan bagi KPM, para pendamping dapat mengajukan usulan tersebut untuk mendapatkan bantuan usaha dari instansi terkait.
"Setiap pendamping bekerja di bawah Kemensos dan secara rutin melaksanakan program pembinaan serta pelatihan setiap bulan untuk KPM. Namun, proses untuk mengeluarkan ribuan KPM dari kemiskinan memang membutuhkan waktu," ujarnya.