A9 juga memiliki GPU yang lebih kuat, memungkinkan pengalaman gaming dan grafis yang lebih tajam dan lancar.
Prosesor dual-core A9 juga lebih efisien dan mengoptimalkan penggunaan daya, meskipun daya tahan baterai masih terus jadi fokus utama di setiap iPhone.
BACA JUGA:8 Kerusakan yang Sering Terjadi pada iPhone, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
BACA JUGA:iPhone 13 Turun Harga Jadi 8 Jutaan! Masih Worth It di Tahun 2025?
7. A10 Fusion – Kinerja Lebih Canggih dan Hemat Daya (2016)
Di iPhone 7, Apple memperkenalkan A10 Fusion, yang menjadi chipset pertama dengan konfigurasi quad-core (4 inti).
Dua inti berfungsi untuk kinerja tinggi, sementara dua inti lainnya lebih efisien dalam penggunaan daya.
Dengan A10 Fusion, Apple bisa menyajikan performa yang sangat cepat namun tetap hemat daya, yang bikin iPhone 7 lebih responsif dan tahan lama.
8. A11 Bionic – Kecerdasan Buatan dan Augmented Reality (2017)
Apple memperkenalkan A11 Bionic di iPhone 8 dan iPhone X.
Chipset ini membawa terobosan besar dengan adanya Neural Engine untuk kecerdasan buatan (AI) dan kemampuan Augmented Reality (AR).
A11 Bionic memungkinkan iPhone melakukan tugas-tugas berat dengan lebih efisien, termasuk pengolahan gambar, pengenalan wajah, dan real-time processing aplikasi AR.
Chipset ini juga lebih cepat 25% dibandingkan A10, menjadikannya lebih tangguh dan efisien.
BACA JUGA:Apakah Ada iPhone Baru di 2025? Simak Bocorannya di Sini!
BACA JUGA:Rekomendasi 3 iPhone Second yang Masih Worth It Dibeli di Tahun 2025
9. A12 Bionic – Teknologi Deep Learning (2018)