BACA JUGA:7 Mitos Jika Kucing Peliharaan Mati, Konon Pertanda Datangnya Malapetaka
2. Agresivitas yang Meningkat
Kucing yang terinfeksi rabies sering kali menjadi sangat agresif.
Mereka mungkin menggigit, mencakar, atau menyerang tanpa provokasi.
Hal ini terjadi karena virus memengaruhi bagian otak yang mengatur emosi.
3. Hipersalivasi (Air Liur Berlebihan)
Seperti pada anjing, kucing dengan rabies sering menunjukkan tanda-tanda hipersalivasi atau air liur yang keluar berlebihan.
Hal ini disebabkan oleh gangguan saraf yang memengaruhi kemampuan kucing untuk menelan.
BACA JUGA:Fakta Unik Bunga Mata Kucing: Tanaman Hias, Manfaat Kesehatan dan Peran Ekologis
BACA JUGA:Syifa Hadju Rayakan Liburan Tahun Baru 2025 di Eropa Bersama El Rumi dan Maia Estianty
4. Sensitivitas terhadap Stimulus
Kucing rabies sering kali menjadi sangat sensitif terhadap cahaya terang, suara keras, atau sentuhan.
Mereka mungkin bereaksi berlebihan dengan menggeram, mendesis, atau menyerang.
5. Gangguan Koordinasi
Pada tahap lanjut, kucing yang terkena rabies mungkin menunjukkan gangguan koordinasi.
Seperti langkah saat berjalan yang terlihat tidak stabil atau kehilangan keseimbangan.