Dengan perspektif ini, Anda bisa merespons dengan lebih sabar dan pengertian.
2. Kenali Pemicu Emosi Anda
Sebelum dapat menjadi orang tua yang sabar, penting untuk mengenali apa saja yang memicu kemarahan atau frustrasi Anda.
Apakah itu kelelahan, pekerjaan rumah tangga yang menumpuk, atau masalah di tempat kerja?
Dengan memahami pemicu ini, Anda dapat mengelolanya lebih baik.
Misalnya dengan istirahat sejenak atau meminta bantuan pasangan.
BACA JUGA:Jangan Ragu! Ini Alasan Pentingnya Menunjukkan Kemesraan Orang Tua di Depan Anak
BACA JUGA:Anak Tidak Mandiri, 5 Perilaku Orang Tua yang Membuat Anak Tidak Mandiri
3. Berlatih Menenangkan Diri
Kesabaran sering kali bergantung pada kemampuan kita untuk mengendalikan emosi.
Cobalah teknik pernapasan dalam atau meditasi untuk menenangkan diri saat emosi mulai memuncak.
Ambil jeda beberapa detik sebelum bereaksi, dan tanyakan pada diri sendiri, "Apakah reaksi saya ini akan membantu atau justru akan memperburuk situasi?"
4. Bangun Komunikasi yang Positif
Kesabaran dapat ditingkatkan dengan memperbaiki cara kita berkomunikasi dengan anak.
Alih-alih memarahi, coba gunakan nada suara yang tenang dan pilih kata-kata yang membangun.
BACA JUGA:Orang Tua Wajib Tahu! Ini 7 Cara Mengelola Ekspektasi agar Tidak Memberatkan Anak