MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM – Sebanyak 8 sekolah di Kabupaten Mukomuko terpaksa menerapkan sistem pembelajaran daring untuk menjaga keselamatan peserta didik dan tenaga pendidik akibat ancaman harimau liar yang masih berkeliaran di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mukomuko, Ramon Hoski, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil sebagai upaya untuk mengantisipasi risiko yang ditimbulkan oleh keberadaan harimau di sekitar pemukiman warga.
“Ada 8 sekolah yang mengusulkan untuk belajar daring, pasca kejadian harimau beberapa waktu lalu,” ungkap Ramon saat dihubungi Rakyatbengkulu.com, Kamis 16 Januari 2025.
Menurutnya, usulan untuk belajar daring ini datang dari orang tua murid yang merasa khawatir dengan keberadaan harimau tersebut. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan kondisi keamanan di sekitar sekolah yang masih dirasa belum aman.
BACA JUGA:Terlihat Kuat, Ini 7 Kekhawatiran Suami dalam Kehidupan Berumah Tangga
“Tujuan ini juga mempertimbangkan keamanan peserta didik dan pihak sekolah akhirnya mengusulkan untuk melakukan pembelajaran daring,” jelas Ramon.
Selain itu, pihak Disdikbud Mukomuko juga telah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu untuk mengidentifikasi pergerakan harimau tersebut.
Berdasarkan hasil koordinasi, diketahui bahwa harimau tersebut kemungkinan masih berkeliaran di sekitar kawasan Teras Terunjam dan Air Dikit.
“Untuk sementara ini, peserta didik di beberapa sekolah belajar di rumah hingga kondisi sudah aman,” tutupnya.
BACA JUGA:iPhone vs iPad, Pilih yang Paling Cocok untuk Produktivitas Kamu!
Adapun sekolah-sekolah yang menerapkan pembelajaran daring adalah sebagai berikut:
- SMPN 08 Mukomuko
- SMPN 30 Mukomuko
- SMPN 41 Mukomuko
- SMPN 25 Mukomuko
- SMPN 43 Mukomuko
- SDN 09 Selagan Jaya
- SDN 06 Teras Terunjam
- SDN 04 Air Dikit