
Di sisi lain, high value man palsu cenderung mudah marah, defensif, atau bahkan agresif ketika menghadapi tantangan atau kritik.
BACA JUGA:Tetap Seimbang: 7 Cara Efektif Mengatur Jadwal Kuliah dan Kerja Sampingan agar Tidak Bentrok
BACA JUGA:Social Butterfly: Trik Menjadi Orang yang Mudah Bergaul dan Disenangi
7. Bergantung pada Pengakuan Eksternal
High value man palsu sangat membutuhkan validasi dari orang lain.
Mereka merasa nilai diri mereka hanya diukur dari seberapa banyak perhatian, pujian, atau pengakuan yang diterima.
Akibatnya, mereka sering mencari perhatian dengan cara yang tidak autentik.
Seperti membesar-besarkan pencapaian atau terus-menerus mencari pujian.
Kesimpulan
High value man sejati tidak hanya terlihat sukses dari luar.
BACA JUGA:6 Ciri Cowok Soft Spoken yang Menawan, Sosok Berkharisma dan Bijaksana
BACA JUGA:Dianggap Sehat: 6 Kebiasaan Sehari-Hari ini Ternyata Tidak Sehat
Tetapi juga memiliki kualitas internal yang mencerminkan integritas, tanggung jawab, dan empati.
Sebaliknya, high value man palsu hanya berusaha menciptakan citra tersebut tanpa membangun fondasi yang sebenarnya.
Penting bagi kita untuk mampu membedakan keduanya agar tidak terjebak dalam ilusi.
Kenali pria sejati dari tindakan dan karakter mereka, bukan sekadar dari penampilan atau kata-kata yang mereka ucapkan.