Fear of Missing Out alias FOMO jadi penyakit sosial yang banyak dialami Gen Z. Scroll medsos sebentar aja, langsung muncul perasaan ketinggalan tren, belum sukses, atau kurang produktif.
Akhirnya, banyak yang memilih mundur dari pergaulan biar gak makin insecure atau merasa gagal dibanding teman-teman lainnya.
4. Lebih Nyaman Sama Diri Sendiri
Dulu nongkrong jadi kewajiban biar tetap “eksis”. Sekarang, makin banyak Gen Z yang sadar kalau menikmati waktu sendiri juga gak kalah menyenangkan.
Nonton film, baca buku, atau sekadar scroll TikTok di kamar terasa lebih nyaman daripada harus ketemu banyak orang yang mungkin bikin energi terkuras habis.
5. Trauma Sosial yang Gak Disadari
Gak sedikit Gen Z yang tumbuh dengan pengalaman sosial yang kurang menyenangkan: pertemanan toxic, omongan nyakitin, atau tekanan buat selalu jadi “asik”.
Tanpa sadar, semua itu bikin banyak orang lebih memilih untuk menjaga jarak dan membatasi interaksi biar gak perlu menghadapi drama atau konflik sosial.
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="360px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)
BACA JUGA:8 Tips Makeup Tahan Lama saat Merayakan Lebaran, Anti Luntur!
BACA JUGA:Gaya Makeup Natural: Tips Makeup yang Flawless, Simpel dan Tetap Elegan
Perubahan ini sebenarnya wajar. Setiap orang punya fase di mana mereka lebih nyaman sendiri.
Tapi, kalau sampai merasa kesepian, overthinking terus-menerus, atau takut ketemu orang, bisa jadi itu tanda kalau ada hal yang perlu dibereskan, entah itu dari dalam diri atau lingkungan sekitar.
Yang penting, bukan soal introvert atau ekstrovert, tapi gimana tetap bisa menjaga kesehatan mental dan punya support system yang baik.
Mau sering nongkrong atau lebih suka menyendiri, selama itu bikin nyaman dan gak bikin stres, gak ada yang salah!