Selain itu, paparan jangka panjang terhadap polusi ini bisa menyebabkan kerusakan organ dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
3. Pencemaran Tanah dan Air
Residu abu dari pembakaran sampah mengandung zat beracun yang dapat mencemari tanah dan air tanah.
Jika limbah plastik atau logam terbakar, zat kimia berbahaya dapat terserap ke dalam tanah, merusak kesuburan, dan mencemari sumber air yang digunakan untuk konsumsi.
BACA JUGA:Langkah Mudah Menanamkan Empati pada Anak Sejak Dini: Mendidik Hati Sejak Kecil
BACA JUGA:Omzet Fotografer di Pantai Panjang Bengkulu Melejit Saat Libur Lebaran, Tembus Rp2,5 Juta per Hari
4. Memperburuk Perubahan Iklim
Pembakaran sampah menghasilkan gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO₂) dan metana (CH₄) yang mempercepat pemanasan global.
Saat emisi ini meningkat, dampaknya akan terasa pada perubahan cuaca ekstrem, kenaikan suhu bumi, dan peningkatan frekuensi bencana alam seperti banjir dan kekeringan.
5. Ancaman Kebakaran Liar
Praktik pembakaran sampah yang tidak terkendali bisa memicu kebakaran hutan atau lahan, terutama di musim kemarau.
Banyak kebakaran besar berawal dari api kecil yang tidak diawasi dengan baik, menyebabkan kerusakan lingkungan yang luas dan mengancam kehidupan satwa liar serta ekosistem.
BACA JUGA:Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Mukomuko saat Lebaran, Ini Respons Cepat Disperindagkop-UKM
Solusi Alternatif yang Lebih Baik
Alih-alih membakar sampah, ada beberapa solusi yang lebih ramah lingkungan, seperti: