MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mukomuko telah mengembalikan sisa dana hibah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ke kas daerah (Kasda) sebesar sekitar Rp88 juta.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris KPU Mukomuko, Marlon Sinaga saat dikonfirmasi pada Sabtu 19 April 2025.
"KPU Mukomuko telah menuntaskan pengembalian sisa dana hibah ke kasda sebesar kisaran Rp88 juta dari total anggaran hibah yang diterima sebelumnya Rp25,5 miliar," ujar Marlon.
Ia menjelaskan bahwa pengembalian dana tersebut dilakukan pada 8 April 2025, setelah seluruh tahapan Pilkada selesai.
BACA JUGA:Kebiasaan Orang Tua yang Membuat Anak Menjauh: Niat Baik Tak Selalu Berujung Baik
BACA JUGA:Penusukan di Depan Toko Hijab Bengkulu Gegerkan Warga, Pelaku Ditangkap Polisi Kurang dari 24 Jam
"Dari seluruh total anggaran dana hibah sebesar Rp25,5 miliar yang digunakan selama Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko tahun lalu hanya menggunakan anggaran hibah sebesar Rp22.418.022.003," ungkapnya.
Marlon juga membandingkan anggaran Pilkada 2024 dengan Pilkada sebelumnya.
Menurutnya, anggaran Pilkada 2024 lebih besar dibandingkan Pilkada 2020 yang hanya mencapai Rp20 miliar, dengan selisih sekitar Rp3 miliar.
Peningkatan anggaran ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti jumlah pasangan calon yang bertambah menjadi empat, serta adanya kenaikan honor untuk badan adhoc KPU, termasuk PPK, PPS, dan kebutuhan sekretariat.
BACA JUGA:Cawabup Bengkulu Selatan Nomor 02 Dihadang Saat Hadiri Kondangan, Anggota DPRD Dilaporkan ke Polisi
BACA JUGA:Menjadi Ibu yang Beradab Sebelum Mengajarkan Adab: Refleksi dari Dunia Nyata dan Medsos
"Dengan adanya kenaikan pada penggunaan dana pada pilkada ini, tentu memiliki dasar yang kuat, termasuk nantinya pada Pilkada yang akan datang juga ada perubahan kembali terkait total dana yang akan dihabiskan,” jelasnya.
Walau anggaran membengkak, KPU Mukomuko tetap mengoptimalkan penggunaannya agar tetap efisien.
"Kita contohkan aja untuk pencetakan APK Pilkada tahun 2024 ada 4 paslon tentu lebih banyak dari sebelumnya, namun kami tetap masih bisa mengoptimalkan penggunaan anggarannya. Dengan perbedaan hanya Rp3 miliar dari Pilkada 2020 lalu,” katanya.