Mengapa Korban Pelecehan Seksual Cenderung Diam: Sebuah Penjelasan Mendalam

Minggu 20-04-2025,18:12 WIB
Reporter : Rizky Nova Amelia
Editor : Rizky Nova Amelia

Melainkan hasil dari pengamatan bahwa banyak korban lain yang justru menderita lebih parah setelah melapor.

2. Stigma Sosial dan Rasa Malu

Budaya patriarki dan norma sosial yang menyalahkan korban membuat enggan mengungkapkan pengalaman pahitnya.

Alih-alih didukung, korban sering dihakimi.

"Kenapa kamu ke tempat itu?" atau "Kenapa baru sekarang ngomong?"

BACA JUGA:Karantina Lampung Gagalkan Penyelundupan 220 Satwa Liar Lewat Ekspedisi di Bakauheni

BACA JUGA:Bukan dari Penampilan: Sikap yang Membuat Kamu Lebih Menarik di Mata Orang Lain

Pertanyaan-pertanyaan tersebut menyudutkan korban bersalah atas pelecehan yang menimpanya.

Rasa malu pun muncul, membuat mereka memilih untuk menyembunyikan luka batin daripada menanggung stigma sosial.

3. Trauma dan Kebingungan Emosional

Pelecehan seksual bukan hanya melukai tubuh, tapi juga mengacaukan emosi dan pikiran.

Banyak korban mengalami trauma psikologis seperti PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder), depresi, atau disasosiasi.

Dalam kondisi ini, sulit bagi mereka untuk menyusun narasi atau menjelaskan kejadian dengan logis.

BACA JUGA:OpenAI Luncurkan Fitur Memory with Search: ChatGPT Kini Lebih Personal dan Relevan

BACA JUGA:Rahasia Malam Hari Orang Sukses: 7 Kebiasaan Positif yang Bisa Kamu Tiru

Bahkan, sebagian merasa bingung apakah yang mereka alami benar-benar termasuk pelecehan.

Kategori :