Letusan Setinggi 900 Meter, Gunung Semeru Erupsi Lagi! Waspadai Ancaman Awan Panas dan Lahar

Rabu 23-04-2025,08:59 WIB
Reporter : Hellen Yuliana
Editor : Febi Elmasdito
Letusan Setinggi 900 Meter, Gunung Semeru Erupsi Lagi! Waspadai Ancaman Awan Panas dan Lahar

RAKYATBENGKULU.COM – Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi yang cukup besar pada Rabu pagi, 23 April 2025. 

Gunung tertinggi di Pulau Jawa yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang ini memuntahkan kolom abu setinggi 900 meter di atas puncak, atau mencapai 4.576 meter di atas permukaan laut (mdpl).

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 06.28 WIB dan tinggi kolom letusan teramati sekitar 900 meter di atas puncak atau 4.576 meter di atas permukaan laut (mdpl),” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian dikutip AntaraNews.com.

Ia menjelaskan bahwa kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara.

BACA JUGA:Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperiksa Lagi Terkait Dugaan Korupsi Tata Kelola Minyak 2018–2023

BACA JUGA:Pria Ini Jadi Korban Pembacokan Brutal, Polisi Temukan Jejak di CCTV 

Letusan ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 123 detik.

Aktivitas Gunung Semeru memang sedang tinggi. 

Berdasarkan laporan pengamatan kegempaan dalam 24 jam terakhir pada Selasa 22 April 2025, tercatat 35 kali gempa letusan/erupsi, dua kali gempa guguran, lima kali gempa hembusan, tiga kali gempa vulkanik dalam, dan enam kali gempa tektonik jauh.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Gunung Semeru masih pada Level II (Waspada) dan mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting untuk keselamatan masyarakat.

BACA JUGA:Artis Sinetron FA Ditangkap karena Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Polisi Masih Selidiki Jenis Barang Bukti

BACA JUGA:Guru SMA Diduga Aniaya Warga Saat Musyawarah Warisan, Kasus Dilaporkan ke Polres Seluma

“Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi),” tegas Sigit.

Selain itu, masyarakat juga tidak boleh berada dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena bisa saja terjadi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga sejauh 13 kilometer dari puncak.

Ia juga memperingatkan warga agar menjauhi radius tiga kilometer dari kawah atau puncak karena rawan terhadap lontaran batu pijar.

Kategori :