Gunung Semeru Catat 32 Gempa Guguran dalam 6 Jam, PVMBG Tegaskan Status AWAS Level IV
Gunung Semeru Catat 32 Gempa Guguran dalam 6 Jam, PVMBG Tegaskan Status AWAS Level IV--Foto Antaranews.com
RAKYATBENGKULU.COM - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali menunjukkan peningkatan signifikan.
Dalam 6 jam terakhir pada Kamis (00.00–06.00 WIB), gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut tersebut mencatat puluhan aktivitas kegempaan yang menandakan kondisi masih sangat berbahaya.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi, mengungkapkan bahwa data kegempaan menunjukkan intensitas erupsi dan guguran masih tinggi.
"Aktivitas Gunung Semeru untuk pengamatan kegempaan tercatat 32 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-16 mm dan lama gempa 69-108 detik," kata Yadi Yuliandi dikutip Antaranews.com.
BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Dorong RBMG Jadi Mitra Strategis Pemerintah untuk Bangun Bengkulu
BACA JUGA:2 Bulan Terhambat Masuk TPA Akibat Akses Rusak Parah, Sopir Truk Sampah Bengkulu Lakukan Protes
Selain gempa guguran, Semeru juga mengalami 25 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10–22 mm dan durasi antara 71–141 detik. Aktivitas vulkanik tersebut turut disertai satu gempa embusan serta satu gempa tektonik jauh.
"Semeru juga alami satu kali gempa embusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 67 detik. Kemudian satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 30 mm, S-P 21 detik dan lama gempa 77 detik," sambungnya.
Secara visual, pengamatan menunjukkan kondisi puncak gunung terlihat jelas hingga tertutup kabut tipis.
Tidak ada asap kawah teramati, sementara cuaca tercatat mendung dengan angin lemah mengarah ke utara, tenggara, dan selatan.
BACA JUGA:Berkas Lengkap, Polisi Limpahkan Tersangka Pencuri Ternak Lintas Kabupaten ke Kejaksaan Mukomuko
Sejak Rabu (19/11) pukul 17.00 WIB, PVMBG menetapkan Gunung Semeru pada status Awas atau Level IV, level tertinggi dalam status aktivitas gunung api.
Peningkatan kegempaan yang terus terjadi menandakan Semeru masih berada dalam fase sangat aktif dan berpotensi menimbulkan bahaya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


