
RAKYATBENGKULU.COM – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali menunjukkan peningkatan.
Hujan deras yang mengguyur kawasan puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa pada Minggu (8/6) malam memicu banjir lahar hujan dengan getaran yang tercatat berlangsung hingga empat jam.
“Berdasarkan pengamatan tercatat dua kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 12-30 mm dan durasi antara 1.920 hingga 14.400 detik,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi dalam laporan tertulis dikutip dari AntaraNews.com.
Pada periode pengamatan selama 24 jam, Gunung Semeru mengalami 38 kali gempa letusan atau erupsi, dengan amplitudo 10-22 mm dan durasi antara 67 hingga 160 detik.
BACA JUGA:Portugal Taklukkan Spanyol Lewat Adu Penalti, Raih Trofi UEFA Nations League Kedua
Selain itu, tercatat pula empat kali gempa hembusan, tiga kali gempa harmonik, dan tiga gempa tektonik jauh.
“Gunung Semeru juga mengalami gempa harmonik dan gempa tektonik jauh yang menandakan adanya pergerakan magma dan tekanan di bawah permukaan,” tambah Ghufron.
Secara visual, Gunung Semeru tampak tertutup kabut dengan intensitas 0-II hingga 0-III.
Cuaca dilaporkan berawan hingga hujan dengan angin bertiup lemah hingga sedang ke arah selatan, barat, dan barat laut. Asap kawah tidak teramati selama pengamatan.
BACA JUGA:Pulang dalam Sehat dan Mabrur, Jemaah Haji Bengkulu Tengah Dijadwalkan Tiba 14 Juni 2025
Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini juga mengalami dua kali erupsi pada Senin dini hari (9/6), yakni pada pukul 01.05 WIB dan 03.29 WIB.
Meskipun letusan tidak tampak secara visual karena tertutup kabut, getarannya terekam oleh alat seismograf.
“Erupsi pukul 01.05 WIB memiliki amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 116 detik, sementara erupsi pukul 03.29 WIB juga memiliki amplitudo 22 mm dengan durasi 104 detik,” jelas Ghufron.