
RAKYATBENGKULU.COM - Melatih toilet training anak seringkali jadi tantangan besar buat para orang tua.
Di satu sisi, kamu ingin anak cepat mandiri, tapi di sisi lain, prosesnya bisa memicu stres kalau dilakukan dengan tergesa-gesa.
Padahal, kuncinya justru ada pada kesabaran dan pemahaman bahwa setiap anak punya waktunya sendiri.
Biasanya, anak mulai menunjukkan tanda siap toilet training saat menginjak usia 18 bulan hingga 3 tahun.
BACA JUGA:Dinas Pendidikan Perketat Aturan Penerimaan Siswa Baru, Dapodik Jadi Penentu
Tapi ingat, bukan soal umur semata, melainkan kesiapan secara fisik dan emosional.
Kalau si kecil sudah bisa duduk diam beberapa menit, mulai menunjukkan ketidaknyamanan saat popoknya basah, atau tertarik melihat orang lain ke kamar mandi, itu bisa jadi sinyal awal untuk memulai.
Langkah awalnya tidak harus langsung lepas popok. Kamu bisa mulai dari hal-hal sederhana.
Misalnya, ajak anak duduk di toilet atau potty setiap pagi, terutama setelah bangun tidur atau setelah makan.
Jadikan ini rutinitas harian agar si kecil merasa ini bagian dari aktivitas biasa, bukan sesuatu yang menakutkan.
BACA JUGA:BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis sebagai Penerima Beasiswa Pascasarjana
BACA JUGA:Kerugian Negara Rp650 Juta Terancam Tak Pulih, Pemdes Dusun Tengah Bungkam
Berikan contoh nyata. Anak belajar banyak dari meniru.
Ketika melihat orang dewasa atau kakaknya ke kamar mandi, biasanya muncul rasa ingin tahu.