
Gunakan kesempatan ini untuk menjelaskan bahwa buang air sebaiknya dilakukan di toilet.
Jangan ragu memberi pujian setiap kali anak berhasil, meskipun hanya duduk di potty tanpa hasil.
Kalimat seperti, “Wah, kamu hebat sudah mau coba,” bisa memberikan dorongan positif.
BACA JUGA:Kerugian Negara Rp650 Juta Terancam Tak Pulih, Pemdes Dusun Tengah Bungkam
BACA JUGA:Tambang Emas Ancam Bukit Sanggul, Warga Seluma Angkat Suara
Hindari marah atau menyalahkan saat anak belum berhasil.
Perasaan bersalah justru bisa membuat mereka takut mencoba lagi.
Gunakan alat bantu seperti celana training yang mudah dilepas, potty dengan bentuk lucu, atau bahkan buku cerita tentang toilet training.
Semuanya bisa membantu anak merasa nyaman dengan proses ini.
Toilet training bukan hal yang harus ditaklukkan dalam seminggu.
Kadang butuh waktu berbulan-bulan. Yang terpenting, tetap konsisten dan sabar.
BACA JUGA:Kejati Bengkulu Tetapkan 3 Tersangka Baru dalam Kasus Mega Mall dan PTM, Ini Nama-namanya
BACA JUGA:Jangkau 67 Ribu Desa, AgenBRILink Terus Perkuat Inklusi Keuangan di Indonesia
Jika dalam beberapa minggu belum ada kemajuan, beri jeda. Coba kembali saat anak sudah lebih siap.
Jangan lupa, setiap anak unik. Apa yang berhasil untuk satu anak, belum tentu cocok untuk yang lain.
Yang paling penting adalah menjadikan proses ini menyenangkan, bukan beban.