Permintaan Tinggi, Harga Kelapa di Kaur Terus Naik dan Diprediksi Makin Melambung

Minggu 29-06-2025,07:54 WIB
Reporter : Hellen Yuliana
Editor : Hellen Yuliana
Permintaan Tinggi, Harga Kelapa di Kaur Terus Naik dan Diprediksi Makin Melambung

RAKYATBENGKULU.COM – Harga buah kelapa di Kabupaten Kaur terus mengalami peningkatan hingga pertengahan tahun 2025. 

Jika di awal tahun harga kelapa bulat ukuran sedang hingga besar hanya berkisar Rp5.000 hingga Rp7.000 per buah, kini harganya sudah menembus Rp7.000 sampai Rp9.000 per butir.

Kenaikan harga ini dibenarkan oleh salah satu tengkulak kelapa asal Desa Padang Petron, Kecamatan Kaur Selatan, Nanda. 

Ia mengungkapkan bahwa saat ini dirinya membeli kelapa dari petani dengan harga Rp7.000 hingga Rp8.000 per buah.

BACA JUGA:Dugaan Korupsi Rp5,5 Miliar di Sekretariat DPRD Kaur, Jaksa Terus Dalami Fakta Baru

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Genjot Perbaikan Jalan di 3 Kabupaten, Target Rampung Akhir 2025

“Untuk harga buah kelapa sekarang ukuran sedang sampai besar saya ambil di harga Rp7 ribu sampai dengan Rp8 ribu. Cukup mahal dibandingkan sebelumnya yang hanya Rp5 ribu sampai Rp6 ribu,” ujar Nanda, Sabtu (28/6).

Menurut Nanda, salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan harga kelapa adalah tingginya permintaan dari luar daerah. 

Meskipun Kabupaten Kaur dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kelapa terbesar di Provinsi Bengkulu, hasil panen lokal belum mampu memenuhi kebutuhan pasar, terutama untuk wilayah seperti DKI Jakarta.

“Permintaan kelapa memang cukup tinggi, terutama ke luar Provinsi Bengkulu. Inilah yang mengakibatkan harganya jadi melambung tinggi,” jelasnya.

BACA JUGA:Wisata Air Terjun Mandi Angin Mukomuko Dikeluhkan Pengunjung, Parkir Liar hingga Pencurian Onderdil Motor

BACA JUGA:Cuan Saat Liburan Sekolah? Gen Z Bisa Dapat Uang Cuma Modal Rebahan di Rumah!

Tak hanya itu, Nanda juga menyebut bahwa saat ini produksi kelapa menurun akibat banyak petani yang menjual kelapa saat masih muda, karena harga jualnya lebih tinggi—bisa mencapai Rp12 ribu per buah. 

Namun, pola ini berdampak pada berkurangnya produksi kelapa tua.

“Selain permintaan tinggi, kelapa sekarang buahnya memang sudah lebih berkurang jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya.

Kategori :