
“Kami berharap akhir bulan ini pelayaran bisa dibuka meskipun bertahap. Namun tentu saja hal ini masih bergantung pada kondisi cuaca. Jika tidak mendukung, proses ini bisa saja tertunda,” jelas Helmi.
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara bersama Pemerintah Provinsi Bengkulu juga telah melakukan langkah-langkah tanggap darurat.--Media Center Provinsi Bengkulu
BACA JUGA:Harga Jual Hasil Bumi Anjlok, Warga Enggano Tinggalkan Kebun dan Bertahan dengan Utang
Camat Enggano, Susanto, turut memberikan klarifikasi atas isu yang beredar. Ia menegaskan bahwa masyarakat Enggano tidak mengalami kelaparan.
Namun memang terjadi penurunan daya beli dan daya jual akibat terbatasnya akses transportasi.
“Saya pertegas, tidak ada kelaparan di Enggano. Yang benar adalah masyarakat mengalami penurunan daya beli karena distribusi barang terhambat,” kata Susanto.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Desa Banjarsari, Kecamatan Enggano, Winarto Rudi Setiawan. Ia menjelaskan bahwa kendala utama yang dirasakan warga saat ini adalah pengiriman barang dan dana, terutama untuk anak-anak yang sedang menempuh pendidikan di luar Enggano.
BACA JUGA:Warga Enggano Alami Krisis Ekonomi, Kini Bertahan Hidup dengan Sistem Barter
“Kami kesulitan mengirim uang atau paket kepada anak-anak kami yang kuliah di luar Enggano. Hal ini dikarenakan akses transportasi yang sangat terbatas,” ujar Winarto.
Dengan berbagai klarifikasi dan upaya yang telah dilakukan, Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama Forkopimda memastikan bahwa situasi di Pulau Enggano dalam kondisi aman dan terkendali.
Masyarakat diminta untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum terverifikasi, terutama yang bersumber dari media sosial.
“Pemerintah tidak tinggal diam. Kami akan terus hadir dan memberikan dukungan terbaik untuk masyarakat Enggano,” tutup Gubernur Helmi Hasan. (advertorial)