Gunung Semeru Erupsi Lagi, Kolom Abu Capai 700 Meter di Atas Puncak

Rabu 08-10-2025,09:19 WIB
Reporter : Febi Elmasdito
Editor : Febi Elmasdito

RAKYATBENGKULU.COM - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali meningkat. 

Gunung tertinggi di Pulau Jawa yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur itu dilaporkan mengalami erupsi dengan tinggi letusan mencapai 700 meter di atas puncak pada Rabu 8 Oktober 2025 pagi.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, menyampaikan bahwa erupsi terjadi pada pukul 08.20 WIB dengan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu pekat dan mengarah ke barat daya. 

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 08.20 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut (mdpl),” ujarnya dikutip dari Antaranews.com.

BACA JUGA:Pemilih Bengkulu Tengah Bertambah 1.428 Jiwa, Naik Jadi 90.621

BACA JUGA:Bayi Dibuang di dalam Kardus, Kini Ratusan Warga Berebut Jadi Orang Tua Asuh

Mukdas menambahkan, kolom abu vulkanik yang keluar dari kawah Semeru terekam cukup kuat di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 139 detik. 

Berdasarkan catatan aktivitas gunung api hari ini, erupsi tercatat sebanyak delapan kali sejak pukul 00.21 hingga 08.20 WIB, dengan tinggi letusan bervariasi antara 300 hingga 700 meter di atas puncak.

Hingga saat ini, status Gunung Semeru masih berada pada Level II (Waspada). 

Karena itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan serangkaian imbauan penting bagi masyarakat di sekitar kawasan rawan bencana.

PVMBG melarang aktivitas apapun di sektor tenggara gunung, terutama di sepanjang aliran Besuk Kobokan dalam radius delapan kilometer dari puncak, karena wilayah tersebut merupakan jalur utama awan panas guguran. 

BACA JUGA:Tribun Sport Center Lebong Roboh, Kejari Tunggu Audit BPKP untuk Dalami Dugaan Penyimpangan Proyek Rp5 Miliar

BACA JUGA:BOOMtober Honda Bengkulu! Beli Honda PCX 160 Cukup Bayar Rp1,6 Juta, Hemat Hingga Rp7,2 Juta!

“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak,” jelas Mukdas.

Selain itu, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah aktif karena sangat berisiko terhadap lontaran batu pijar yang dapat muncul tiba-tiba.

Kategori :