MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM – Program cek kesehatan gratis (CKG) di Kabupaten Mukomuko, masih berjalan lambat.
Hingga November 2025, capaian program baru mencapai sekitar 10 persen dari target 36 persen yang ditetapkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Mukomuko.
Sekretaris Dinas Kesehatan Mukomuko, Jajad Sudrajat, SKM, mengungkapkan bahwa dari 17 puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan, baru 19.896 orang yang benar-benar hadir mengikuti program cek kesehatan gratis dari total 22.827 orang yang mendaftar.
“Sejauh ini untuk update capaian persentase CKG di 17 puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan ini, hanya sebanyak 19.896 orang yang hadir dari total 22.827 orang yang mendaftar. Dan untuk progres realisasi program CKG ini baru menyentuh di 10 persen dari target kami 36 persen untuk tahun 2025 ini,” ujarnya, Rabu 12 November 2025.
BACA JUGA:Ketinggian Ombak di Mukomuko Capai 4 Meter, Nelayan Diminta Tunda Melaut
BACA JUGA:Rumah Mewah Pengacara Kondang Digeledah, Kejati Bengkulu Telusuri Jejak Uang Proyek Tol Bengkulu
Jajad menjelaskan, berdasarkan data terakhir, jumlah penduduk Kabupaten Mukomuko mencapai 198.244 jiwa, dengan 22.827 orang yang sudah mendaftar program cek kesehatan gratis.
Sementara target capaian tahun 2025 adalah 71.368 orang.
“Dengan total kehadiran masyarakat dalam mengikuti program CKG tersebut, tingkat partisipasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin masih terbilang rendah,” jelasnya.
Untuk mengejar target tersebut, Dinas Kesehatan menerapkan dua strategi, yakni pendekatan aktif dan pendekatan pasif.
BACA JUGA:Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Berakhir dengan Twist Mengejutkan dan Cerita Inspiratif
BACA JUGA:Canggih dan Modis, Xiaomi Smart Mi Band 9 Pro Tangguh dengan Baterai 21 Hari dan Desain Premium
“Kalau aktif, para petugas akan melakukan jemput bola seperti sosialisasi ke seluruh puskesmas, kecamatan, dan melibatkan lintas sektor. Sementara pasif, para petugas stay di setiap pusat kesehatan menunggu kehadiran masyarakat yang ingin cek kesehatan gratis,” ungkapnya.
Selain menggencarkan sosialisasi, Jajad juga berharap dukungan dari pemerintah kecamatan dan desa agar lebih aktif menggerakkan masyarakat mengikuti program cek kesehatan gratis ini.
"Saat ini kami sedang intensif berkoordinasi dengan lintas sektor. Dengan adanya dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan agar program ini berjalan optimal. Sehingga jumlah capaian bisa meningkat dan masyarakat tidak kehilangan kesempatan mendapatkan layanan kesehatan gratis ini nantinya,” tutupnya.