Sementara itu, Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, menambahkan bahwa sistem distribusi air SPAM Kobema menggunakan sistem gravitasi, sehingga air akan mengalir dari ketinggian dan didistribusikan ke tiga wilayah sekaligus.
“Itu sistemnya gravitasi, airnya turun ke bawah dan akan disebarkan untuk Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, dan juga Seluma,” ujar Dedy.
BACA JUGA:Dorong PKL Naik Kelas, Bank Raya Salurkan TJSL di Cluster Unggulan Sidodadi
BACA JUGA:Penilaian IDM 2025 Ungkap 28 Desa di Mukomuko Telah Mandiri
Meski demikian, Dedy mengakui bahwa kondisi internal PDAM Kota Bengkulu saat ini masih membutuhkan penanganan serius, terutama pada jaringan perpipaan yang sudah berusia sangat tua.
“Sementara ini kondisi PDAM kita memang butuh penanganan lebih serius. Sebagian pipa kita masih sangat lama, bahkan konon ada yang sejak zaman Belanda,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bengkulu berkomitmen melakukan pembaruan jaringan pipa demi memastikan layanan air bersih yang layak, aman, dan berkelanjutan bagi masyarakat.
“Kita perlu pemipaan yang baru, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak, soal air bersih,” tegas Dedy.
Ke depan, Pemkot Bengkulu menargetkan cakupan layanan air bersih dapat menjangkau sebagian besar warga kota.
“Target kita jelas, bagaimana di Kota Bengkulu ini 60 sampai 70 persen warganya bisa terpenuhi kebutuhan air bersihnya,” tutupnya.
Dengan hadirnya SPAM Kobema serta dukungan program sambungan gratis dari Pemerintah Pusat, persoalan keterbatasan air bersih yang selama ini dirasakan sebagian warga Kota Bengkulu diharapkan dapat teratasi secara bertahap dan berkelanjutan.