Selain aspek teknis, Wali Kota Bengkulu juga menyampaikan pesan spiritual kepada seluruh peserta simulasi. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara ikhtiar di lapangan dan doa.
“Selain mitigasi di lapangan atau mitigasi dunia, kita juga perlu mitigasi langit. Jangan lupa berdoa agar Kota Bengkulu selalu dijauhkan dari marabahaya,” tutupnya.
BACA JUGA:BRI Siapkan Rp21 Triliun untuk Memenuhi Kebutuhan Transaksi Masyarakat di Periode Libur Nataru
BACA JUGA:Menuju Zero ODOL 2027, Bengkulu Perkuat Pengawasan Truk Bermuatan Besar Jelang Libur Nataru
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Bengkulu, I Made Ardana, menjelaskan bahwa kegiatan simulasi ini merupakan tindak lanjut dari program pemerintah pusat terkait pelaporan kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi potensi bencana.
“Hari ini kami bersama jajaran Pemerintah Kota Bengkulu, Bapak Wali Kota, Pak Sekda, dan seluruh kepala OPD menyelenggarakan apel persiapan kesiapsiagaan bencana. Kegiatan ini dikoordinir oleh BPBD dan melibatkan Dishub, Tagana, Damkar, serta masyarakat setempat,” jelas I Made Ardana.
Ia menambahkan bahwa hasil kegiatan ini nantinya akan dilaporkan kepada Kementerian Dalam Negeri sebagai bagian dari kewajiban daerah dalam menyampaikan kesiapan menghadapi bencana alam.
Terkait kondisi cuaca terkini, BPBD Kota Bengkulu masih terus memantau perkembangan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), khususnya terkait potensi dampak Siklon Bakung.
“Sesuai press release terakhir tanggal 15 Desember untuk periode 18–22 Desember, Siklon Bakung diperkirakan melintas dan saat ini posisinya berada di Barat Daya Lampung. Kami masih menunggu perkembangan terbaru dari BMKG,” tutupnya.
Melalui simulasi mitigasi bencana ini, Pemerintah Kota Bengkulu berharap kesiapsiagaan seluruh unsur semakin matang, sehingga respons terhadap bencana dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan terkoordinasi demi keselamatan masyarakat.