Di sisi lain, DLH Kaur kini tengah bekerja keras mengejar target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi pengangkutan sampah.
Hingga saat ini, realisasi PAD baru menyentuh angka Rp4 juta dari target tahunan sebesar Rp20 juta.
Rendahnya capaian ini disebabkan oleh tim penagihan yang baru mulai bergerak efektif pada bulan Juni.
Padahal, jika berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, realisasi retribusi sampah di Kaur kerap meleset dari target, hanya mencapai Rp9,7 juta pada tahun 2023 dan tidak mencapai 50 persen di tahun 2024.
Keterbatasan cakupan wilayah penagihan yang masih terpusat di kawasan Kota Bintuhan menjadi kendala utama.
Sementara itu, pengelolaan sampah di tingkat desa masih dilakukan secara mandiri oleh masyarakat setempat karena volume sampah yang tidak sebanyak di area perkotaan.
Meski demikian, dengan tambahan armada kontainer baru dan sisa waktu yang ada, DLH Kaur tetap optimis dapat mendongkrak perolehan PAD hingga akhir tahun anggaran.