Wapres Gibran Sidak ke Pulau Baai, Pemerintah Pusat Soroti Dampak Pendangkalan Terhadap Ekonomi Bengkulu
Wapres Gibran Sidak ke Pulau Baai, Pemerintah Pusat Soroti Dampak Pendangkalan Terhadap Ekonomi Bengkulu--ist/Rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Permasalahan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai, yang sejak lama menjadi hambatan arus logistik dan perekonomian di Bengkulu, akhirnya menarik perhatian serius dari pemerintah pusat.
Hal ini dibuktikan dengan kedatangan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, yang langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi terdampak, Selasa 27 Mei 2025.
Setibanya di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, Wapres Gibran tak menunggu lama.
Bersama Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, ia menuju ke kawasan Pelabuhan Pulau Baai untuk melihat langsung kondisi alur pelayaran yang mengalami pendangkalan.
BACA JUGA:Efisiensi Anggaran Bikin DLH Mukomuko Kewalahan Atasi Sampah, Masyarakat Diminta Lebih Peduli
BACA JUGA:Razia Gabungan Polres Bengkulu Selatan: Tilang 7 Pelanggar, 27 Warga Bayar Pajak di Tempat
Langkah cepat ini menunjukkan adanya komitmen pemerintah pusat terhadap kelangsungan ekonomi di wilayah pesisir barat Sumatera tersebut.
Pendangkalan alur laut di pelabuhan utama Bengkulu ini bukan hanya berdampak pada aktivitas bongkar muat barang, tapi juga menghambat akses distribusi ke Pulau Enggano, serta mengancam posisi strategis Bengkulu sebagai pintu gerbang maritim.
"Yang pertama kita menceritakan soal alur terjadi pendakalan yang harus dimaintanance secara rutin. Ketika orang berteriak alur yang harusnya laut, malah menjadi lapangan tentunya ini berdampak kepada ekonomi terutama arus transportasi ke Pulau Enggano," kata Gubernur Helmi Hasan saat mendampingi Wapres Gibran.
Menurutnya, perlu ada pemeliharaan rutin terhadap alur pelayaran, agar sedimentasi tidak semakin mengganggu aktivitas kapal besar.
BACA JUGA:Opsen Pajak Berlaku, Warga Bengkulu Selatan Harus Siap Bayar Pajak Lebih
BACA JUGA:Disorot Lagi! Windy Idol Dipanggil KPK Terkait Kasus Pencucian Uang MA
Helmi juga menegaskan bahwa pengerukan alur akan dimulai pada 29 Mei 2025, menyusul proses persiapan teknis yang tengah berlangsung.
"Beliau (Gibran, red) tanya tadi, prosesnya sudah sudah sebatas mana? Saat ini proses pemasangan pipa dan tanggal 29 Mei sudah dilakukan pengerukan," demikian Helmi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


