Cuaca Ekstrem Hantam Perairan Bengkulu, Nelayan Malabero Terpaksa Henti Melaut: Penghasilan Anjlok
Akibat Cuaca Tidak Menentu, Aktivitas Nelayan di Bengkulu Terganggu--Nova Dwi Amanda/rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Cuaca tak menentu yang melanda perairan Bengkulu dalam tiga hari terakhir memaksa nelayan di Kelurahan Malabero menghentikan aktivitas melaut.
Gelombang tinggi disertai angin kencang membuat para nelayan memilih bertahan di darat demi keselamatan jiwa.
Kondisi ini berdampak langsung pada pendapatan keluarga nelayan yang kini terhenti sementara.
BACA JUGA:Awal Agustus, Harga TBS Sawit Mukomuko Naik Lagi: Tertinggi Tembus Rp 2.940 per Kg
Saipul, salah satu nelayan setempat, mengaku hanya bisa mengandalkan sisa penghasilan dari tangkapan sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kalau tidak melaut, otomatis tidak ada pemasukan. Sekarang kami cuma bertahan dengan uang yang tersisa,” ungkap Saipul, Minggu (2/8/2025).
Bagi warga pesisir Malabero, melaut merupakan satu-satunya sumber penghidupan.
BACA JUGA:Operasi Pekat di Mukomuko, Dua Tempat Karaoke Kedapatan Langgar Aturan: Miras Tanpa Izin Disita
BACA JUGA:Banjir Terjang Kota Bengkulu, 256 KK Terdampak: Satu Keluarga Jadi Korban Longsor
Namun, belakangan hasil tangkapan ikan juga semakin menurun drastis.
Dalam sehari melaut, mereka hanya bisa mendapatkan sekitar 5–10 kilogram ikan yang dijual ke pengepul dengan harga paling tinggi Rp 40 ribu per kilogram.
“Cuaca sekarang sering tidak menentu, ombak besar, hasil pun semakin sedikit. Kadang pulang cuma bawa lima kilo, dijual murah pula,” tambahnya.
BACA JUGA:Dedy Wahyudi Genjot Inovasi Ekonomi, Targetkan Bengkulu Jadi Kota Kreatif dan Produktif
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


